Usai Dipecat Ulsan HD, Shin Tae-yong Sampaikan Permintaan Maaf Menyentuh

BeritaNasional.com - Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong menyampaikan permintaan maaf kepada para pemain, staf, dan pendukung setia Ulsan HD atas hasil buruk yang diraih tim dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini dikatakannya  usai berpisah dengan Ulsan HD beberapa waktu belakangan.

“Untuk semua pemain dan penggemar Ulsan HD, mohon maaf. Anda mungkin berharap banyak, tetapi saya tidak mampu membuat Ulsan berputar. Kesalahanku, ketidakpedulianku. Saya tidak menyelesaikan peran saya sebagai seorang pelatih. Aku tidak berniat menghindari tanggung jawab ini. Maafkan aku,” tulis Shin dalam pernyataannya di media sosial instagram pribadinya.

Shin Tae-yong menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab penuh atas kegagalan tim. Ia juga mengakui bahwa segala upaya yang dilakukan belum mampu membawa perubahan seperti yang diharapkan.

“Saya sudah bertaruh semuanya untuk mengubah keadaan Ulsan HD, tapi hasilnya tidak seperti yang saya inginkan. Ini sepenuhnya tanggung jawab saya,” lanjutnya.

Meski masa jabatannya di Ulsan HD hanya berlangsung sekitar dua bulan, pelatih berusia 54 tahun itu mengaku mendapatkan kesan mendalam dari dukungan suporter dan para pemain.

“Dua bulan adalah waktu yang singkat, tapi kedalaman hubungan tidak bisa diukur dari lamanya waktu. Waktu yang saya habiskan bersama para pemain dan penggemar Ulsan HD adalah salah satu yang paling membahagiakan dalam hidup saya,” ujar Shin.

Shin Tae-yong juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pendukung klub yang telah memberikan dukungan penuh selama masa sulit. Ia menegaskan akan terus mendoakan agar Ulsan HD tetap bertahan di K League 1 dan menjaga kebanggaan klub.

“Saya telah meninggalkan Ulsan HD, tapi Ulsan HD seharusnya tidak meninggalkan liga pertama. Saya harap para pemain dan penggemar terus melindungi kebanggaan klub. Saya akan tetap mendukung kalian dari belakang,” tutupnya.

Seperti diketahui, Shin Tae-yong bergabung dengan Ulsan HD usai menyelesaikan masa tugasnya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Namun, hasil yang kurang memuaskan di kompetisi domestik membuatnya memilih mundur lebih cepat dari jabatannya.