Israel Ancam Lanjutkan Perang jika Hamas Gagal Penuhi 2 Syarat Kunci

BeritaNasional.com - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali berada di ujung tanduk. Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Israel Katz pada Rabu (15/10/2025) mengeluarkan peringatan keras bahwa Tel Aviv akan kembali melancarkan perang di Gaza jika kelompok Hamas gagal memenuhi dua syarat kunci. Yakni, demiliterisasi dan pengembalian semua jenazah sandera yang ditahan.
Ancaman ini muncul di hari keenam gencatan senjata tak lama setelah Hamas menyerahkan jasad dua sandera dan mengeklaim bahwa itu adalah jenazah terakhir yang ada dalam tahanan mereka.
Dalam sebuah pernyataan, Katz menegaskan bahwa kepatuhan Hamas terhadap kesepakatan adalah mutlak.
"Jika Hamas menolak mematuhi perjanjian tersebut, Israel, berkoordinasi dengan Amerika Serikat, akan kembali berperang dan bertindak untuk mencapai kekalahan telak Hamas, mengubah situasi di Gaza, dan mencapai semua tujuan perang," ujar Katz.
Rencana Trump sebagai Pedoman
Menteri Pertahanan Israel merujuk pada Rencana Presiden AS Donald Trump sebagai dasar perjanjian damai.
Berdasarkan rencana tersebut, Hamas diwajibkan untuk melucuti senjatanya dan mengembalikan seluruh jenazah sandera yang mereka tahan.
Katz menambahkan bahwa Israel, bersama dengan pasukan internasional yang dipimpin oleh AS, akan bertindak untuk "menghancurkan semua terowongan dan infrastruktur teror di Gaza" guna memastikan jalur tersebut didemiliterisasi dan tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Militer Diminta Siapkan Rencana Komprehensif
Pada pertemuan sebelumnya di hari yang sama dengan kepala staf dan perwira senior militer, Katz telah menginstruksikan militer untuk segera menyusun "rencana komprehensif untuk mengalahkan Hamas."
Rencana ini akan diaktifkan jika Hamas menolak melaksanakan kesepakatan yang ada dan Israel memutuskan untuk melanjutkan kampanye militernya di Gaza.
Gencatan senjata yang berlaku sejak hari Jumat ini ditengahi oleh Amerika Serikat, Turki, Qatar, dan Mesir. Sebelumnya, kawasan Gaza mengalami lebih dari dua tahun pemboman Israel yang dikabarkan menyebabkan kelaparan parah, kehancuran masif, dan menewaskan hampir 70.000 jiwa.
Sejumlah organisasi internasional, pakar akademis, dan PBB sendiri telah memperingatkan kemungkinan Israel melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan lainnya.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 6 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 20 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu