Gelar Rakor Bagrenmin 2025, Kakorlantas Tekankan Akselerasi Transformasi Presisi

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:46 WIB
Kabagrenmin Korlantas Polri Kombes Pol I Made Agus Prasatya. (Foto/Dok Korlantas)
Kabagrenmin Korlantas Polri Kombes Pol I Made Agus Prasatya. (Foto/Dok Korlantas)

BeritaNasional.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan komitmen Korlantas Polri untuk terus bertransformasi menuju organisasi yang unggul, modern, dan digital. 

Hal ini disampaikan Irjen Agus melalui Kabagrenmin Korlantas Polri Kombes Pol I Made Agus Prasatya dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Bagian Perencanaan dan Administrasi (Bagrenmin) Korlantas Polri Tahun 2025 yang berlangsung di Bigland Hotel, Bogor, Kamis (16/10/2025).

Rakor ini diikuti oleh para perwakilan Ditlantas Polda dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Kakorlantas Polri menekankan bahwa Korlantas Polri senantiasa berupaya memberikan yang terbaik bagi institusi Polri dan masyarakat dengan berpijak pada kebijakan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melalui konsep Beyond Trust Presisi,  yakni meningkatkan kepercayaan publik secara berkelanjutan melalui empat pilar transformasi utama.

Transformasi organisasi diwujudkan dengan membesarkan organisasi melalui prestasi dan pelayanan Polri dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

Dalam aspek transformasi operasional, Korlantas memperkuat berbagai program unggulan seperti Polantas Menyapa dan Digitalisasi Korlantas Polri untuk menjawab tantangan era modern.

Sementara itu, transformasi pelayanan publik diterapkan melalui digitalisasi layanan di berbagai lini, seperti Samsat, Satpas, dan penegakan hukum berbasis teknologi ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement). 

Adapun, transformasi pengawasan diwujudkan melalui kehadiran pimpinan di lapangan untuk memastikan setiap pelaksanaan tugas berjalan baik dan anggota mendapatkan dukungan sistem yang memadai.

Rakor Bagrenmin 2025 menjadi momentum penting untuk menyamakan persepsi dan memperkuat koordinasi program Quick Wins sebagai bagian dari akselerasi transformasi Polri menuju organisasi Presisi yang memberikan layanan nyata bagi masyarakat. 

Korlantas juga menyusun roadmap digitalisasi dengan langkah strategis memperkuat infrastruktur teknologi, serta memastikan integrasi dan sinkronisasi data antara pusat dan daerah demi menciptakan sistem lalu lintas yang terhubung dan efisien.

Dalam bidang tata kelola, Korlantas menegaskan pentingnya penggunaan aplikasi SAKTI BMN atau Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi  yang digunakan untuk mengelola Barang Milik Negara, untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan barang milik negara.

Sistem ini membantu menjaga validitas data serta memastikan aset negara dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung operasional lalu lintas di seluruh wilayah.

Di sisi lain, pengembangan sumber daya manusia menjadi fondasi utama keberhasilan transformasi digital.

Peningkatan kompetensi dilakukan melalui berbagai pelatihan berbasis teknologi informasi agar personel Korlantas semakin adaptif, profesional, dan siap menghadapi perkembangan zaman.

Sementara itu, Kabagrenmin Korlantas Polri Kombes Pol Dr. I Made Agus Prasatya, S.I.K., M.Hum, dalam arahannya menegaskan pentingnya menjauhi gaya hidup hedonisme bagi seluruh jajaran Polantas di Indonesia.

Kombes Made Agus Prasatya mengingatkan bahwa gaya hidup hedon, yang identik dengan kemewahan berlebihan, pamer kekayaan, dan perilaku konsumtif, tidak mencerminkan jati diri Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

“Citra Polri dibangun dari kesederhanaan, integritas, dan pengabdian, bukan dari kemewahan atau kemegahan. Hindari perilaku yang dapat mencederai kepercayaan publik,” tegasnya.

Kabagrenmin juga mengingatkan jajarannya untuk membimbing keluarga agar tidak melakukan flexing atau pamer harta benda di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan platform lainnya. 

Menurut dia, perilaku pamer kekayaan di ruang publik digital berpotensi menimbulkan persepsi negatif dan merusak citra Polri di mata masyarakat.

“Pamer kendaraan mewah, perhiasan, atau gaya hidup berlebihan di media sosial bukanlah kebanggaan, tetapi bisa menciptakan jarak dengan rakyat. Kita ini pengabdi negara, bukan figur publik yang mengejar popularitas,” tegas Kombes Made Agus.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: