5 Kementerian Terbaik dan 5 Terburuk Versi Survei IndoStrategi atas Kinerja Satu Tahun Kabinet Prabowo

BeritaNasional.com - Lembaga riset IndoStrategi merilis hasil surveinya atas Kinerja Satu Tahun Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran pada Jumat (17/10) siang tadi. Hasilnya mengungkapkan, terdapat lima kementerian dengan kinerja terbaik dan lima kementerian dengan kinerja terburuk berdasarkan hasil pemberian skor dari 424 narasumber pada awal September sampai 13 Oktober 2025.
Untuk kementerian terbaik pertama ditempati oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pimpinan Menteri Abdul Mu'ti, dengan skor 3,35 poin.
"Berdasarkan grafik di atas, semua kementerian mendapatkan skor kinerja sedang. Namun demikian, terdapat variasi skor. Yang tertinggi adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Direktur Riset IndoStrategi Ali Noer Zaman dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Menurut Ali, faktor positif yang berpengaruh terhadap penilaian Mendikdasmen, di antaranya karena sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)/Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang baru dinilai lebih tertib dan minim gejolak dibanding tahun-tahun sebelumnya, sehingga kepemimpinan menteri dinilai teknokratik dan memahami dunia pendidikan dasar.
Empat kementerian lain yang mendapat skor tertinggi, yakni Kementerian Luar Negeri (3,32) yang dipimpin Sugiono, Kementerian Agama (3,26) yang dipimpin Nasaruddin Umar, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (3,22) yang dipimpin Brian Yuliarto, dan Kementerian Pertanian (3,21) yang dipimpin Amran Sulaiman.
Sedangkan kementerian yang mendapatkan skor terendah yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dipimpin Bahlil Lahadalia dengan skor 2,74. Ali menjelaskan, meskipun mendapatkan skor terendah, terdapat faktor positif yang mempengaruhi penilaian, yakni program hilirisasi mineral dan pertambangan, hingga penerbitan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dinilai mengurangi pertambangan ilegal.
Sedangkan faktor negatif terhadap Bahlil, kata dia, di antaranya karena isu lingkungan yang merusak ekosistem, ketergantungan pada batu bara masih tinggi, hingga aspek kinerja komunikasi publik Menteri ESDM yang masih dinilai retoris dan tidak diimbangi eksekusi konkret di lapangan.
Kemudian, empat kementerian lain yang mendapat skor rendah di antaranya, Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (2,81) yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (2,81) yang dipimpin Nusron Wahid, Kementerian Hak Asasi Manusia (2,79) yang dipimpin Natalius Pigai, dan Kementerian Perumahan dan Kawan Permukiman (2,77) yang dipimpin Maruarar Sirait.
Dari riset kinerja kementerian itu, Ali menjelaskan terdapat pola umum yang menunjukkan bahwa kementerian teknokratik dan nonpolitis cenderung bekerja lebih efektif dibanding kementerian yang sarat konflik politik. Dengan usia kabinet yang masih berumur satu tahun, ada indikasi bahwa kabinet masih dalam fase konsolidasi.
Oleh karena itu, menurut dia, pemerintahan Prabowo-Gibran perlu melakukan reformasi struktural, meningkatkan koordinasi antar Kementerian dan kelembagaan, dan meningkatkan transparansi dan terbuka terhadap pengawasan dari masyarakat, dan kreatif dalam mencari berbagai inovasi kebijakan untuk memenuhi aspirasi masyarakat yang tinggi.
Dia pun menjelaskan bahwa riset evaluasi kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data diambil dari narasumber yang dipilih secara purposif di 34 Provinsi.
Adapun 424 narasumber dipilih dengan mempertimbangkan latar belakang pendidikan minimal sarjana strata satu (S1), dan telah memiliki pekerjaan tetap seperti aktivis, guru, dosen, karyawan pemerintah, karyawan swasta, aktivis, guru, pengusaha, atau mereka yang sedang studi strata dua (S2), dan strata tiga (S3). Riset juga mendasarkan diri pada sumber-sumber berita baik online maupun offline, dokumen pemerintah dan analisis para pengamat/akademisi.
Sumber: Antara
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 4 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu