Inggris Siap Kerja Sama dengan Indonesia Perkuat Kolaborasi Keamanan Siber
BeritaNasional.com - Pemerintah Inggris baru saja meluncurkan misi perdagangan sibernya yang pertama di Indonesia.
Tujuan Misi Dagang Keamanan Siber ini adalah untuk memperdalam kerja sama pengamanan ekonomi digital
Indonesia yang berkembang pesat.
Misi perdagangan ini membawa 11 perusahaan unggulan dari Inggris, termasuk perusahaan keamanan siber inovatif dan inisitif akademis, untuk membangun hubungan langsung dengan pemerintah, industri dan akademisi.
Delegasi Inggris akan mengikuti serangkaian kegiatan di sektor infrastruktur penting, yang dirancang untuk membangun kolaborasi dan kemitraan praktis.
Kegiatan utamanya meliputi acara business matchmaking yang menjadi sarana membangun hubungan antara komunitas bisnis Inggris dan Indonesia serta Forum Keamanan Siber Inggris-Indonesia, yang dihadiri para ahli dari kedua negara untuk saling bertukar gagasan, membagikan praktik terbaik, dan mendiskusikan pendekatan kolaboratif untuk mengamankan infrastruktur kritis serta mengembangkan kompetensi siber.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengatakan, “Misi ini menjadi penanda signifikan hubungan Inggris-Indonesia dalam sektor keamanan siber, dan membuka jalan baru untuk kolaborasi strategis dan komersial di tahun-tahun mendatang."
Inggris telah menunjukkan dukungannya terhadap usaha Indonesia untuk membangun tata kelola siber yang aman melalui Program Siber Indo-Pasifik, yang dipimpin oleh Strategi Siber Nasional Inggris (UK’s National Cyber Strategy).
"Melalui misi perdagangan ini, kami menghadirkan perusahaan siber unggulan dari Inggris, yang dikenal memiliki inovasi terkini dan kecanggihan teknis untuk menggali kesempatan dan memberikan dukungan bagi Indonesia dalam memperkuat ketahanan digital serta mengembangkan ekosistem keamanan siber di dalam peta jalan “Menuju Indonesia 4.0” yang ambisius. Peta jalan ini diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi pemimpin ekonomi digital di tahun 2030," ujar Dominic Jermey.
Bersama-sama, Inggris dan Indonesia dapat membangun sistem yang melindungi warga negaranya, memberdayakan pelaku usaha, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis di era digital.
"Kami berharap dapat terus melanjutkan kolaborasi kedua negara, demi mencapai tujuan bersama yaitu pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bersama bagi Inggris dan Indonesia, di bawah kerangka Kemitraan Strategis yang akan ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Sir Keir Starmer beberapa minggu mendatang,” katanya.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi, Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris Rodney Berkeley mengatakan, Inggris merupakan pemimpin global dalam keamanan siber, yang menaungi lebih dari 2.100 perusahaan dan 67.000 tenaga profesional siber, yang terus memberikan solusi terkini di berbagai sektor dan bidang keahlian.
"Di Indonesia, Inggris bermaksud menjalin kolaborasi yang lebih dalam melalui kemitraan strategis Inggris-Indonesia, mendukung ketahanan siber dan pengembangan infrastruktur digital Indonesia. Melalui solusi yang dirancang khusus serta program pengembangan kapasitas, Inggris siap untuk membangun kemitraan industri yang dapat mendukung berbagai inisiatif pemerintah Indonesia, termasuk program “100 Kota Pintar” dan Strategi Nasional untuk Kecerdasan Buatan," ujarnya.
Misi perdagangan ini akan menjadi sarana untuk pertukaran teknologi, pengembangan kemampuan, serta perdagangan dan investasi, dan berkontribusi terhadap kemakmuran, peningkatan stabilitas dan kemitraan jangka panjang.
Sebelas organisasi Inggris yang berpartisipasi dalam Misi Perdagangan Siber antara lain Age Check Certification Scheme, ASA Group/KKG Security, Athenian Tech Limited, BAE Systems Digital Intelligence, CyBOK, Darktrace, Friday Initiatives, Goldilock, ITM Systems, Safeware/Glasswall, Secatr.
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 4 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu





