Papua Punya 428 Bahasa Ibu, Balai Bahasa Peringatkan Ancaman Kepunahan

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 01 November 2025 | 17:30 WIB
Masyarakat pedalaman Papua, Wombru, Distrik Mege'abume, Kab. Puncak, Papua, dalam aktivitas perlombaan. (BeritaNasional/HO/Elvis Sendouw)
Masyarakat pedalaman Papua, Wombru, Distrik Mege'abume, Kab. Puncak, Papua, dalam aktivitas perlombaan. (BeritaNasional/HO/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Tanah Papua menegaskan statusnya sebagai wilayah dengan kekayaan linguistik tertinggi di Indonesia, mencatatkan total 428 bahasa ibu. 

Namun, Balai Bahasa Provinsi Papua memberikan peringatan keras bahwa sebagian besar dari bahasa daerah tersebut kini berada di ambang kepunahan.

Dilansir dari Antara News pada Sabtu (1/11/2025), Widyabasa Ahli Madya Balai Bahasa Provinsi Papua Antonius Maturbongs mengungkapkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh jumlah penutur yang semakin sedikit.

"Sebagian besar bahasa daerah tersebut memiliki jumlah penutur sangat sedikit, bahkan beberapa di antaranya tersisa satu hingga dua orang saja," ucapnya.

Ia mencontohkan kondisi darurat yang sudah terjadi di Papua Barat. Ada bahasa Air Matoa di Kaimana yang sudah punah karena penuturnya tinggal satu orang.

"Bahasa Air Matoa di Kaimana, Provinsi Papua Barat misalnya, kini sudah punah, karena penuturnya tinggal satu orang. Kondisi ini menjadi alarm penting bagi kita semua untuk segera melakukan upaya pelestarian," tegasnya.

Menurut Antonius, ratusan bahasa daerah ini adalah cerminan kekayaan budaya Papua yang luar biasa. Namun, tanpa langkah perlindungan dan pendidikan yang nyata, bahasa-bahasa ini terancam hilang dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, Balai Bahasa tidak bisa bekerja sendiri. Upaya perlindungan harus dilakukan secara kolaboratif dan sistematis.

"Balai Bahasa Provinsi Papua tidak dapat bekerja sendiri dalam melindungi bahasa daerah, perlu dukungan pemerintah kabupaten dan kota, sekolah, tokoh masyarakat, dan lembaga adat di seluruh Tanah Papua," ujarnya.

Pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk membuat kebijakan khusus pelestarian bahasa ibu. Ia mencontohkan Kabupaten Merauke yang telah menunjukkan langkah maju.

Antonius menjelaskan bahwa Kabupaten Merauke telah menjadi contoh baik karena memiliki Peraturan Daerah (Perda) perlindungan bahasa daerah dan siap menerapkan muatan lokal bahasa ibu di satuan pendidikan dasar mulai tahun depan.

"Kabupaten Merauke menjadi contoh baik, karena telah memiliki Perda perlindungan bahasa daerah dan siap menerapkan muatan lokal bahasa ibu di satuan pendidikan dasar mulai tahun depan," katanya.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: