Bangun Rumah Budaya Syaikh Yusuf, Indonesia Perkuat Diplomasi Budaya di Afrika Selatan

BeritaNasional.com - Pemerintah memperluas jangkauan diplomasi budaya dengan membangun Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf di Cape Town, Afrika Selatan. Hal itu diumumkan Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat melakukan ziarah ke makam Syaikh Yusuf Al-Makassari di sela kegiatan Culture Ministers Meeting G20. 

Menurutnya, pembangunan rumah budaya di lahan seluas 2.000 meter persegi itu menjadi simbol penguatan hubungan sejarah dan kebudayaan Indonesia dan Afrika Selatan. Fadli menerangkan Syaikh Yusuf, atau Abadin Tadia Tjoessoep dikenal sebagai ulama besar sekaligus tokoh perlawanan terhadap penjajahan Belanda.

“Pengaruhnya yang kuat melawan penjajahan menunjukkan kekuatan beliau dalam menjunjung tinggi nilai anti kolonialisme dan penjajahan,” kata Fadli di Cape Town, yang dikutip Selasa (4/11/2025).

Mantan Wakil Ketua DPR ini menjelaskan, Syaikh Yusuf yang merupakan pejuang asal Makassar tiba di Cape Town pada 27 Juni 1693 setelah diterima Gubernur Simon van der Stel. Kemudian, ditempatkan di lahan pertanian Zandvliet, di tepi Sungai Eerste, yang kemudian dikenal sebagai Macassar untuk menghormati asal-usulnya. 

Dalam masa pengasingan, sambung Fadli, sosok Macassar menjadikan Zansvliet sebagai pusat dakwah, perlindungan bagi budak pelarian, dan lahirnya komunitas Muslim di Afrika Selatan. 

“Syaikh Yusuf Al-Makassari adalah jembatan peradaban antara Nusantara dan Afrika Selatan," terangnya.

"Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf akan menjadi simbol persahabatan abadi kedua bangsa yang sudah terjalin sejak ratusan tahun lalu,” imbuh Fadli.

Melalui Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan menegaskan komitmennya memperkuat ikatan historis dan persahabatan Indonesia–Afrika Selatan. Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf ini nantinya berfungsi sebagai pusat kegiatan seni, budaya, dan interaksi antarkomunitas yang menanamkan nilai toleransi, spiritualitas, serta warisan Nusantara.