Ngeri, 60 Persen Kasus Kanker Payudara di Indonesia Terdiagnosis Stadium Lanjut

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 09 November 2025 | 03:00 WIB
Kanker payudara (Foto/Caicl)
Kanker payudara (Foto/Caicl)

BeritaNasional.com - Kanker payudara masih jadi kanker nomor satu di Indonesia. Namun, data menunjukkan kesenjangan yang mengkhawatirkan, sekitar 60 persen kasus baru terdiagnosis pada stadium lanjut. 

Padahal, deteksi dan penanganan yang dilakukan sejak stadium dini dapat memberikan harapan kesembuhan hingga 98 persen.

Prof. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, Pakar Onkologi Medis mengatakan, tidak semua kanker payudara sama. "Publik perlu beralih dari kesadaran umum ke pemahaman yang spesifik. Kanker payudara memiliki beberapa subtipe utama, seperti Hormonal, HER2 Positif, Triple Positif, dan Triple Negatif. Masing-masing memiliki karakteristik dan memerlukan rencana terapi yang berbeda,"  katanya.

Secara khusus, Prof. Ikhwan membahas kemajuan terapi untuk subtipe HER2+. "Untuk pasien HER2+, terapi inovatif seperti terapi neoadjuvan—pemberian terapi target atau kemoterapi sebelum operasi—terbukti sangat efektif. Terapi ini bertujuan untuk memperkecil ukuran tumor sehingga operasi bisa dilakukan dengan lebih optimal dan meningkatkan peluang kesembuhan pasien."

Guna mendukung penanganan komprehensif ini, kesiapan fasilitas kesehatan menjadi krusial. dr. Feirlita Kuswandi, MPH, Direktur RS Gading Pluit, menyatakan, "Diagnosis yang tepat dan terapi inovatif memerlukan ekosistem yang terpadu. Melalui Gading Integrated Cancer Care (GICC), kami memastikan pasien mendapatkan alur penanganan yang mulus, mulai dari skrining, diagnosis seperti patologi anatomi dan imaging, hingga berbagai modalitas terapi seperti operasi, radiasi, kemoterapi, dan terapi target, semua dalam satu atap.

RS Gading Pluit juga kembali mengingatkan publik akan pentingnya deteksi dini. "Jangan tunggu terlambat," kata dr. Feirlita Kuswandi, MPH. 

"Lakukan skrining proaktif melalui SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis). Kenali tubuh Anda dan segera konsultasikan jika menemukan kelainan," ujarnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: