Sejarah Hari Ayah Nasional, Lahir dari Solo dan Ditetapkan pada 12 November
BeritaNasional.com - Setiap tanggal 12 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional momen khusus untuk menghormati peran ayah sebagai sosok pelindung, teladan, dan penopang keluarga. Meski tidak termasuk hari libur nasional, peringatan ini memiliki makna mendalam sebagai bentuk penghargaan terhadap kebapakan dan ikatan keluarga.
Mengutip dari sumber Wikipedia, berbeda dengan banyak negara lain yang merayakan Father’s Day setiap hari Minggu pekan ketiga bulan Juni, seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Italia, dan Malaysia, Hari Ayah Nasional di Indonesia baru resmi dideklarasikan pada tahun 2006. Pencetusnya adalah Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), sebuah paguyuban lintas agama dan budaya yang berbasis di Solo, Jawa Tengah.
Gagasan lahirnya Hari Ayah bermula dari kegiatan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu yang digelar PPIP pada tahun 2014 (acara serupa sebelumnya sudah diadakan sejak 2006). Acara itu mendapat sambutan luas dari masyarakat dan menghasilkan puluhan surat terbaik yang kemudian dibukukan. Seusai kegiatan, panitia justru mendapat pertanyaan mengejutkan dari peserta:
“Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah Nasional?”
Pertanyaan sederhana tersebut menggugah kesadaran panitia bahwa belum ada hari khusus untuk menghormati sosok ayah di Indonesia. PPIP kemudian melakukan penelusuran, bahkan mengajukan audiensi ke DPRD Kota Surakarta untuk memastikan apakah pemerintah pernah menetapkan Hari Ayah. Namun, hasilnya nihil belum ada penetapan resmi.
Setelah melalui kajian panjang, akhirnya PPIP mendeklarasikan 12 November sebagai Hari Ayah Nasional. Deklarasi tersebut berlangsung di Balai Kota Solo dan digabungkan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional, dengan semboyan:
“Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya.”
Pada hari dan waktu yang sama, deklarasi serupa juga dilakukan di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam momen itu, PPIP meluncurkan buku berjudul “Kenangan untuk Ayah”, yang berisi 100 surat anak-anak Nusantara hasil seleksi dari sayembara menulis surat.
Usai deklarasi, panitia mengirimkan buku dan piagam penetapan Hari Ayah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta para bupati di empat penjuru Tanah Air Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote sebagai simbol perwakilan Indonesia dari barat hingga timur.
Sejak saat itu, setiap 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional. Lebih dari sekadar momentum simbolis, Hari Ayah menjadi pengingat penting akan kasih sayang, keteladanan, dan peran besar seorang ayah dalam membentuk karakter keluarga dan generasi bangsa.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
BUDAYA | 2 hari yang lalu
BUDAYA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 14 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 8 jam yang lalu







