Update Ledakan SMAN 72, Total 96 Korban 3 Luka Berat

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 11 November 2025 | 19:25 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyampaikan keterangan ledakan SMAN 72 Jakarta Utara. (BeritaNasional/Bachtiarudin)
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyampaikan keterangan ledakan SMAN 72 Jakarta Utara. (BeritaNasional/Bachtiarudin)

BeritaNasional.com -  Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri melaporkan perkembangan jumlah korban dari ledakan di SMAN 72 yang berlokasi di Kelapa Gading Jakarta Utara (Jakut) sebanyak 96 korban tiga di antaranya mengalami luka berat.

"Total korban akibat peristiwa tersebut tercatat sebanyak 96 orang dengan rincian 67 orang luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 orang luka berat," kata Asep saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Dia mengatakan jumlah korban ini mengalami sedikit penambahan dari data awal karena ada beberapa siswa yang baru melaporkan keluhan luka dan gangguan pendengaran setelah beberapa hari kejadian.

“Perlu kami sampaikan bahwa jumlah korban ini mengalami sedikit penambahan dari data awal. Karena beberapa siswa yang baru, ada beberapa yang melaporkan keluhan luka dan gangguan pendengaran setelah beberapa hari kejadian,” ujarnya.

Sementara dari catatan para korban menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan mulai dari RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi, RS Pertamina, Balai Kesehatan Lantamal, Puskesmas Kelapa Gading, dan RS Polri Kelapa Gading Jakarta Utara.

Dari data tersebut, per hari ini sekira pukul 12.30 WIB sebanyak 68 korban telah diperbolehkan pulang. Mereka sebelumnya dirawat di RS Pertamina, Balai Kesehatan Lantamal, dan Puskesmas Kelapa Gading Jakut.

"Sedangkan 28 orang lainnya masih menjalani perawatan dengan rincian 13 orang di RS Islam Cempaka Putih, 1 orang di RS Polri, dan 14 orang di RS Yarsi," katanya.

Sementara akibat insiden ini, Polda Metro Jaya telah menetapkan seorang siswa inisial F sebagai anak berkonflik dengan hukum. Penetapan ini dilakukan, setelah proses penyelidikan hingga ditemukan bukti kuat F diduga pelaku dari ledakan tersebut. 

Total ada dua TKP ledakan, pertama di dalam masjid menggunakan peledak mekanisme remote jarak jauh. Kemudian, ledakan kedua di bank sampah, sementara sisa bom masih aktif ditemukan di taman baca.

Sedangkan dari latar belakang F selaku anak berkonflik dengan hukum, diketahui yang bersangkutan dikenal sebagai peribadi tertutup jarang bergaul. Ia mengambil tindakan tersebut karena pengaruh dari media sosial.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: