Gula Putih vs Brown Sugar, Mana yang Lebih Sehat Dikonsumsi? Simak di sini Ulasannya

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 13 November 2025 | 09:00 WIB
Ilustrasi gula putih dan brown sugar. (BeritaNasional/freepik)
Ilustrasi gula putih dan brown sugar. (BeritaNasional/freepik)

BeritaNasional.com -  Kita mengenal sumber rasa manis dari berbagai sumber makanan termasuk dari tumbuhan seperti buah dan daun. Tapi secara umum kita mengenal gula putih/pasir dan brown sugar. Lalu apa bedanya? Manakah antara keduanya yang lebih aman untuk dikonsumsi secara jangka panjang? Berikut ulasanya singkatnya yang dilansir dari laman Halodoc.

Gula putih atau gula pasir

Gula putih atau sukrosa, adalah jenis gula yang paling umum dikonsumsi.

Proses pembuatannya melibatkan pemurnian sari tebu atau bit gula untuk menghilangkan molase, sehingga menghasilkan kristal gula berwarna putih.

Gula putih memiliki rasa manis yang kuat dan sering digunakan sebagai pemanis dalam berbagai makanan dan minuman.

Apa Itu Brown Sugar?

Brown sugar, atau yang sering disebut gula merah dalam konteks internasional, merupakan jenis gula yang mengandung molase, yaitu cairan kental berwarna gelap hasil sampingan dari proses pemurnian tebu atau bit gula.

Kandungan molase inilah yang memberikan warna cokelat, tekstur lembap, serta rasa karamel yang khas pada brown sugar.

Dibandingkan gula putih, brown sugar memiliki cita rasa yang lebih kompleks dan sedikit aroma toffee, sehingga sering digunakan dalam pembuatan kue, saus, dan minuman untuk memberikan rasa manis yang lebih “hangat”.

Terdapat dua jenis brown sugar:

1. Brown sugar alami

Jenis ini dihasilkan dari proses kristalisasi gula yang tetap mempertahankan sebagian molase alaminya.

Karena tidak sepenuhnya dimurnikan, warna dan rasa brown sugar alami cenderung lebih pekat, dengan kadar kelembapan yang lebih tinggi.

2. Brown sugar olahan

Jenis ini dibuat dengan cara menambahkan kembali molase ke dalam gula putih rafinasi. Hasilnya memiliki warna dan rasa mirip brown sugar alami, tetapi dengan tingkat konsistensi dan kelembapan yang bisa diatur lebih mudah untuk keperluan industri makanan.

Perbedaan Gula Putih dan Brown Sugar

Gula putih memiliki warna putih bersih dengan rasa manis yang netral. Kandungannya berupa sukrosa murni tanpa tambahan zat lain sehingga hampir tidak memiliki kandungan nutrisi.

Karena sifatnya yang serbaguna, gula putih biasanya digunakan sebagai pemanis universal dalam berbagai jenis makanan dan minuman.

Sementara itu, brown sugar atau gula cokelat memiliki warna cokelat dengan rasa manis yang disertai sedikit aroma dan cita rasa karamel.

Hal ini karena selain mengandung sukrosa, brown sugar juga memiliki molase. Kandungan molase inilah yang membuat gula cokelat mengandung sedikit mineral seperti kalsium, kalium, besi, dan magnesium.

Dari segi penggunaan, brown sugar lebih sering dipakai untuk membuat kue, saus, serta marinasi karena memberikan rasa dan aroma yang lebih kaya dibandingkan gula putih.

 

Manfaat Brown Sugar

Walaupun kandungan gulanya tetap tinggi, brown sugar menawarkan beberapa manfaat dibandingkan gula putih karena kandungan molasenya:

Sumber Mineral: Molase mengandung mineral seperti kalsium, kalium, besi, dan magnesium. Mineral ini penting untuk menjaga kesehatan tulang, fungsi otot, dan sistem saraf.

Rasa yang Lebih Kompleks: Rasa karamel pada brown sugar dapat memberikan dimensi rasa yang lebih kaya pada makanan dan minuman. Ini bisa menjadi alternatif yang menarik bagi mereka yang bosan dengan rasa manis gula putih yang monoton.

Pelembap Alami: Brown sugar bersifat higroskopis, yang berarti dapat menarik dan mempertahankan kelembapan. Hal ini bermanfaat dalam pembuatan kue, karena dapat menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan lembap.

Meskipun brown sugar memiliki keunggulan nutrisi dibandingkan gula putih, penting untuk diingat  mengonsumsinya tetap harus dibatasi.

Asupan gula berlebihan, termasuk dari brown sugar, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Dampak Konsumsi Gula Berlebihan

Baik gula putih maupun brown sugar dapat memberikan dampak negatif jika dikonsumsi berlebihan.

Menurut ahli, konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko:

Obesitas

Diabetes tipe 2

Penyakit jantung

Kerusakan gigi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk membatasi asupan gula tambahan hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi harian.

Idealnya, asupan gula tambahan harus kurang dari 5 persen dari total asupan energi harian untuk manfaat kesehatan yang lebih besar.

Tips Memilih Gula yang Lebih Sehat

Batasi Asupan Gula: Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis.

Pilih Brown Sugar Alami: Jika memungkinkan, pilih brown sugar alami yang mengandung lebih banyak molase.

Perhatikan Label Nutrisi: Selalu periksa label nutrisi pada makanan dan minuman untuk mengetahui kandungan gulanya.

Gunakan Pemanis Alami: Pertimbangkan untuk menggunakan pemanis alami seperti stevia atau madu dalam jumlah sedang.

Produk Alternatif Pengganti Gula

Terdapat berbagai produk alternatif pengganti gula yang bisa dipertimbangkan.

Stevia: Pemanis alami tanpa kalori yang berasal dari tanaman stevia.

Madu: Pemanis alami yang mengandung antioksidan dan nutrisi lainnya, namun tetap perlu dibatasi karena kandungan gulanya.

Erythritol: Alkohol gula yang mengandung sedikit kalori dan tidak memengaruhi kadar gula darah secara signifikan.

Sebagai alternatif yang lebih sehat, ahli akan merekomendasikan pemanis alami seperti Stevia yang memiliki nol kalori dan indeks glikemik rendah.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: