14 November, Hari Brimob: Begini Sejarah Terbentuknya Korps Elite Polri

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 14 November 2025 | 00:09 WIB
Aparat persiapan rekontruksi penembakan 2 anggota Brimob di Nabire Papua. (BeritaNasional/dok polri)
Aparat persiapan rekontruksi penembakan 2 anggota Brimob di Nabire Papua. (BeritaNasional/dok polri)

BeritaNasional.com -  Setiap tanggal 14 November, Kepolisian Republik Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Brigade Mobil (Brimob) salah satu satuan elite Polri yang memiliki sejarah panjang dalam menjaga keamanan dan kedaulatan bangsa.

Korps Brimob merupakan pasukan khusus dengan kemampuan tinggi dalam menghadapi ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), termasuk kejahatan dengan intensitas tinggi, konflik bersenjata, hingga operasi penanggulangan teror.

Sejak berdirinya, Brimob tidak hanya berperan dalam menjaga stabilitas dalam negeri, tetapi juga ikut menorehkan jejak penting dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Asal Usul dan Sejarah Terbentuknya Brimob

Terbentuknya Brimob bermula dari masa pendudukan Jepang di Indonesia, ketika kekuasaan Hindia Belanda resmi beralih ke tangan Jepang pada 8 Maret 1942.

Serah terima kekuasaan dilakukan oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh dan Letnan Jenderal Pooten dari pihak Belanda kepada Letnan Jenderal Imamura dari pihak Jepang. Namun, kehadiran Jepang yang semula dianggap membawa harapan ternyata hanyalah tipu daya kolonial baru.

Tidak lama setelah menduduki Indonesia, pemerintah militer Jepang mulai menunjukkan sifat imperialisnya dengan melarang seluruh kegiatan politik dan pergerakan rakyat. Semua organisasi pergerakan dibubarkan dengan alasan menjaga stabilitas keamanan.

Namun di balik kebijakan represif tersebut, Jepang juga membentuk sejumlah organisasi semimiliter dan militer untuk memperkuat pertahanan mereka di Asia Timur Raya.

Pembentukan Tokubetsu Keisatsu Tai

Sekitar Maret 1943 hingga Desember 1944, Jepang membentuk beberapa organisasi semimiliter, di antaranya:

  • Seinendan (Barisan Pemuda): membantu produksi dan pengamanan.
  • Keibodan (Barisan Pembantu Polisi): menjaga ketertiban di daerah.
  • Heiho (Pembantu Prajurit): membantu tentara Jepang di garis depan.
  • PETA (Pembela Tanah Air): organisasi militer yang diisi oleh rakyat Indonesia.
  • Tokubetsu Keisatsu Tai (Polisi Istimewa): pasukan polisi khusus dengan mobilitas tinggi yang bisa digerakkan cepat untuk menghadapi ancaman militer.

Dari sinilah cikal bakal Korps Brimob Polri berawal. Tokubetsu Keisatsu Tai dilatih secara disiplin dan militeristik untuk menjadi pasukan siap tempur yang juga memiliki kemampuan kepolisian.

Peran Polisi Istimewa Setelah Kemerdekaan

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, masa penggemblengan Tokubetsu Keisatsu Tai pun berakhir. Namun semangat dan kemampuan mereka tidak berhenti di situ.

Bersama rakyat dan berbagai kesatuan lainnya, para anggota Polisi Istimewa ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari ancaman kembalinya kekuasaan kolonial.

Pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin memimpin apel pagi di markas besar Polisi Istimewa dan secara resmi membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di hadapan seluruh anggota. Momentum ini menjadi salah satu tonggak sejarah penting dalam perjalanan Polri.

Lahirnya Mobile Brigade (Mobrig)

Pasca kemerdekaan, Indonesia menghadapi berbagai ancaman, mulai dari agresi militer Belanda hingga pemberontakan di dalam negeri. Untuk memperkuat pertahanan dan penegakan hukum, seluruh kesatuan Polisi Istimewa dilebur menjadi satu kekuatan terpadu.

Pada 14 November 1946, dibentuklah Mobile Brigade (Mobrig) yang kelak dikenal dengan nama Brigade Mobil (Brimob).

Mobrig menjadi ujung tombak Polri dalam operasi keamanan nasional, baik melawan pemberontakan, menjaga ketertiban umum, maupun membantu penanggulangan bencana dan konflik sosial.

Transformasi dari Mobrig ke Brimob menandai lahirnya satuan elite yang tangguh, disiplin, dan siap bertugas di medan apa pun demi menjaga keutuhan NKRI.

Brimob, Garda Terdepan Keamanan Nasional

Selama hampir delapan dekade, Korps Brimob Polri terus mengemban amanat sebagai pelindung rakyat dan penjaga stabilitas nasional. Dari masa perjuangan kemerdekaan, operasi militer di berbagai daerah, hingga misi kemanusiaan, Brimob selalu hadir di garda terdepan.

Nilai-nilai keberanian, disiplin, dan loyalitas yang diwariskan para pendahulu tetap menjadi semangat dasar dalam setiap pengabdian.

Peringatan HUT Brimob ke-79 tahun 2025 menjadi momen untuk mengenang sejarah panjang perjuangan tersebut sekaligus mempertegas komitmen Brimob Polri dalam melayani masyarakat, menegakkan hukum, dan menjaga persatuan bangsa.

Makna Peringatan HUT Brimob 14 November

Peringatan HUT Brimob bukan hanya tradisi tahunan, tetapi juga momentum refleksi bagi seluruh anggota Polri. Di tengah tantangan keamanan yang terus berkembang, Brimob diharapkan terus meningkatkan profesionalisme dan kemampuan taktisnya.

Dengan semangat “Jiwa Ksatria, Pengabdian Tanpa Batas, dan Cinta Tanah Air”, Korps Brimob Polri akan selalu menjadi simbol kekuatan dan keteguhan dalam menjaga keutuhan Indonesia.

(Rep/Nissa)sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: