WNI Meninggal Diduga Korban Penganiayaan di Kamboja Tiba di Sumut Hari Ini

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 14 November 2025 | 12:12 WIB
KBRI di Phnom Penh memulangkan jenazah WNI yang meninggal dunia di Kamboja ke Sumut Agutus 2025. (BeritaNasional/dok KBRI Phnom Penh)
KBRI di Phnom Penh memulangkan jenazah WNI yang meninggal dunia di Kamboja ke Sumut Agutus 2025. (BeritaNasional/dok KBRI Phnom Penh)

4BeritaNasional.com -  Warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia di Kamboja akibat cedera parah di bagian kepala telah dipulangkan ke Tanah Air untuk dimakamkan. Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh dalam keterangannya mengatakan Argo Prasetyo merupakan warga Langkat Sumatera Utara (Sumut). Diperkirakan jenazah AP tiba di Bandara Kualanamu Sumut hari ini, Jumat (14/11/2025).

Menurut laporan polisi setempat/Kamboja korban meninggal dunia pada 30 September setelah mengalami cedera kepala parah.

KBRI di Phnom Penh mendesak aparat hukum setempat untuk melakukan investigasi menyeluruh atas kasus kematian AP yang diduga akibat penganiayaan.

"Proses investigasi masih terus dilakukan oleh otoritas Kamboja. KBRI akan terus mengikuti perkembangannya," kata KBRI dalam keterangannya.

KBRI menyebutkan menurut informasi di media sosial pada akhir September, AP ditemukan dalam kondisi terlantar di pinggir jalan di Provinsi Svay Rieng, sekitar 120 kilometer dari Phnom Penh dekat perbatasan Kamboja dan Vietnam.

KBRI kemudian mengetahui korban telah dibawa ke RS Umum Svay Rieng pada 30 September pagi hari, tetapi sore harinya meninggal.

AP diduga bekerja di Kamboja secara non-prosedural karena tidak diketahui di mana dia bekerja sebelumnya.

Kondisi tersebut menyulitkan proses penanganan jenazah korban. Jenazah AP akhirnya bisa dipulangkan ke Indonesia pada Kamis.

KBRI Phnom Penh mengingatkan WNI agar tidak mudah memercayai tawaran kerja di luar negeri dengan gaji tinggi dan persyaratan minim.

Hingga kuartal ketiga 2025, KBRI Phnom Penh mengatakan telah menangani 4.030 kasus yang melibat WNI di Kamboja. Angka itu melonjak lebih dari 50 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: