Mensos Risma Tiba-tiba Menangis saat Rapat dengan DPR, Ada Apa?

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 19 Maret 2024 | 19:18 WIB
Mensos Risma menangis di DPR. (foto/tangkapan layar YouTube TV Parlemen)
Mensos Risma menangis di DPR. (foto/tangkapan layar YouTube TV Parlemen)

Indonesiaglobe.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tiba-tiba menangis saat rapat kerja di Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Ketika ia mendengar cerita Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Golkar Ali Ridho tentang ibu Semi di Magetan. Sang ibu berumur 90 tahun yang hidup sebatang kara dengan pendapatan Rp 5000 per hari.

"Ibu Semi hidup sebatang kara dan dia harus menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja membuat lempeng kerupuk, dengan bayaran Rp 5.000, dan itu tentu tidak cukup untuk menghidupi dirinya," kata Ali.

Ibu Semi hidup yang di bawah garis kemiskinan tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

"Saya menyempatkan diri untuk datang ke rumahnya, dan benar orang ini memang sebatang kara dan kebetulan dia memasak, mohon maaf bu, karena tidak ada beras, tahu dan kacang panjang yang direbus tanpa menu apapun," ujar Ali sembari menahan air mata.

Ia bertanya kepada Risma agar kasus seperti itu Semi bisa mendapatkan daftar penerima bantuan sosial. 

"Pertanyaannya ketika itu terjadi di desa lain siapa yang bisa mengusulkan nama tersebut agar dia bisa menerima DTKS," kata Ridho. 

Mendengar cerita tersebut, Risma menundukkan kepala, wajahnya memerah. Ia terlihat mengusap air mata dengan sehelai tisu.

Saat ditemui usai rapat, Risma berterima kasih menerima laporan tersebut. Ia pastikan Kementerian Sosial akan mengatasi persoalan tersebut.

"Saya berharap masyarakat itu bisa informasikan kepada kita saya terima kasih teman-teman media kami terima bahkan saya sering nerima surat itu yang tulisan tangan yang saya juga enggak bisa baca kalo itu kita peduli enggak musti ngasih gitu loh," kata Risma. 

"Ndak mesti kita misalkan peduli ngasih lapor aja ke kami nanti kami yang akan tangani. Jadi kalau itu bisa dilaporkan enggak ada lagi orang-orang yang enggak bisa makan," pungkasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: