Prabowo Perlu Rangkul PPP, PKB, & PKS supaya Kuat di Parlemen

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 26 Maret 2024 | 14:20 WIB
Presiden terpilih Prabowo Subianto (Indonesiaglobe/Elvis Sendow)
Presiden terpilih Prabowo Subianto (Indonesiaglobe/Elvis Sendow)

Indonesiaglobe.id - Presiden Terpilih Prabowo Subianto perlu merangkul seluruh partai-partai yang menjadi rivalnya di Pilpres 2024 apabila ingin memperkuat posisinya di parlemen pada pemerintahan mendatang. Kekuatan NasDem saja dinilai tidak cukup.

Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, jika tidak ditopang kursi mayoritas di parlemen, ketua Umum Partai Gerindra itu bakal kesulitan menghadapi oposisi.

"Saya melihat konstruksi politik Prabowo harus mayoritas, harus besar, harus gemoy. Karena kalau tidak mayoritas, pemerintahan Prabowo-Gibran ya sulit jika oposisinya kuat," ujar Ujang kepada wartawan, Selasa (26/3/2024).

Ujang menilai setidaknya Prabowo memiliki dukungan 50 persen kursi di DPR agar jalannya pemerintahan kuat. Prabowo harus mengamankan 60 persen kursi agar aman. 

"Maka, bangunan koalisinya mayoritas di atas 50 persen. Agar aman, 60 persen. Kalau mau sehat, 55 persen pemerintahan Prabowo-Gibran, 45 persen oposisi jadi ada check and balances. Biasanya, kubu pemerintah yang menang menginginkan 60 persen ke atas," jelasnya.

Karena itu, Ujang menilai Prabowo perlu juga mengajak PKB dan PKS, termasuk PPP untuk bergabung supaya mendapatkan dukungan kuat di parlemen.

"Apakah cukup dengan menggaet NasDem, saya rasa kurang cukup. Kemungkinan besar Pak Prabowo akan mengajak semua kekuatan politik, termasuk partai-partai kalah. Maka, ajak juga PKB, PPP, PKS seperti itu," jelasnya.

Ujang melihat PKB, PPP, dan PKS sangat mungkin bergabung dengan koalisi Prabowo. Hanya, PKS yang terlihat masih malu-malu. Dia memprediksi koalisi akan lebih cair setelah gugatan di Mahkamah Konstitusi usai.

Sementara itu, PDIP dipastikan bakal menjadi partai oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.

"Yang mungkin nanti PDIP jadi oposisi, tapi oposisinya konstruktif yang loyal. Tidak akan menjadi oposisi yang membabi buta," ucap Ujang.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: