Hotman Paris Cecar Romo Magnis soal Politisasi Bansos di Sidang Sengketa Pemilu

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 02 April 2024 | 12:46 WIB
Sidang sengketa Pemilu. (Indonesiaglobe/Oke Atmaja).
Sidang sengketa Pemilu. (Indonesiaglobe/Oke Atmaja).

Indonesiaglobe.id - Anggota Tim Hukum Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea mencecar saksi ahli filsafat Franz Magnis Suseno yang dihadirkan oleh pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Awalnya Hotman mengutarakan apabila pemerintah sudah membagikan bantuan sosial (Bansos) lebih dari Rp 400 triliun di tahun 2021. Karenanya dia menanyakan kepada Romo Magnis apakah langkah yang dilakukan pemerintah tersebut sudah menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat.

“Pak Romo, tadi Bapak mengatakan bahwa Presiden yang baik, kalau ada presiden di tahun 2021 membagikan bansos dan perlinsos sebesar Rp 408 triliun. Kemudian tahun 2022, RP 431 triliun. Jadi tahun 2021 Rp 408 T, tahun 2022 Rp 431 T,” kata Hotman di ruang sidang MK, Selasa (2/4/2024).

“Apakah itu pemerintah yang baik, yang membantu fakir miskin? Tadi kan bapak ngomong fakir miskin. Pada  waktu itu nggak ada pemilu, tapi sudah Rp 400 T lebih bantuan sosial dan perlinsos,” tambah Hotman.

Hotman lantas mengaku tak sepakat dengan pernyataan Romo Magnis yang mengatakan Presiden Jokowi mempolitisasi Bansos menjelang Pemilu 2024. Kemudian mengibaratkan seperti pencuri di kantor dan kemudian mengambil uang kantor untuk dibagikan keluar. 

Karena itulah, menurut Hotman tuduhan yang disampaikan Romo Magnis tak memiliki bukti. Sebab, diyakininya pemerintah sudah mengikuti aturan yang ada. Semisalnya penyaluran Bansos melalui data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari Kementerian terkait.

“Apakah Romo mengetahui bahwa bansos yang dibagikan itu sudah ada datanya berdasarkan DTKS, yaitu data terpadu kesejahteraan sosial. Dan 1 lagi, PTKE, pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Data penduduk itu sudah ada semuanya. Presiden hanya simbolik di awal membagikan bansos sesuai data yang sudah ada di Kementerian masing-masing. Selanjutnya dilanjutkan kementriannya,” tutur Hotman.

Lebih jauh, Hotman berujar Presiden Jokowi tidak pernah membagikan bansos di luar data yang ada. Ia kemudian mempertanyakan statement Romo Magnis ihwal Bansos yang sengaja dibagi-bagikan

“Dari mana pak Romo tau seolah Presiden itu seolah mencuri uang bansos untuk dibagi-bagikan, padahal pak Romo tidak tau praktik pembagian itu sudah ada datanya lengkapnya namanya KPM. Keluarga penerima manfaat,” tegasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: