Waduh, Banyak Anak Muda Berpendidikan Menganggur di India

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 05 April 2024 | 06:00 WIB
Anak muda mencari kerja (Foto/Pixabay)
Anak muda mencari kerja (Foto/Pixabay)

Beritanasional.com - Pal merupakan sarjana matematika di Kanpur, sebuah kota berpenduduk empat juta jiwa di negara bagian Uttar Pradesh, India utara. Pria berusia 21 tahun ini melamar pekerjaan tingkat rendah di pemerintahan tahun lalu. 

Namun, bahkan untuk posisi rendahan ini persaingan kerja sangat ketat. Pal termasuk salah satu dari lebih 75.000 pelamar, yang banyak di antaranya bergelar pascasarjana.

"Saya tahu, kualifikasi saya jauh melampaui syarat lamaran, tapi tidak ada pekerjaan lain, itulah mengapa saya melamar,” katanya.

Dikutip dari DW, situasi serupa banyak dialami anak muda di seluruh India. Meski pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 8,4% pada kuartal keempat tahun 2023, India tetap kesulitan menciptakan lapangan kerja.

Masalahnya adalah pertumbuhan ekonomi India lebih banyak digerakkan oleh sektor jasa, yang tidak bersifat padat karya seperti sektor manufaktur. 

"Pertumbuhan inklusif membutuhkan penyediaan lapangan kerja secara cepat bagi kelompok terbawah, tidak hanya dalam hal upah dan distribusi keterampilan,” kata Santosh Mehrotra, profesor tamu di Pusat Studi Pembangunan, Universitas Bath, Inggris.

Angka pengangguran yang relatif besar juga tercatat pada kelompok berpendidikan tinggi. Banyaknya lowongan kerja di sektor-sektor seperti pertanian atau konstuksi juga bukan solusi karena tidak memenuhi kualifikasi pendidikan kebanyakan angkatan kerja muda.

Laporan Ketenagakerjaan 2024 yang baru dirilis oleh Institute for Human Development, IHD, dan Organisasi Buruh Internasional, ILO, juga memberikan gambaran suram mengenai kondisi di pasar tenaga kerja India.

Kaum muda India saat ini menyumbang hampir 83 persen pada angka pengangguran. Sementara itu, jumlah tenaga kerja muda berpendidikan menengah atau tinggi yang menganggur juga meningkat dua kali lipat dari 35 persen pada 2000 menjadi 66 persen pada 2022.

"Tingkat pengangguran kaum muda di India kini lebih tinggi dibandingkan rata-rata global,” demikian laporan tersebut. "Perekonomian India belum mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup di sektor non-pertanian bagi angkatan kerja muda terpelajar, yang tercermin pada meningkatnya angka pengangguran.”

Tingginya tingkat pengangguran kaum muda mencoreng citra pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, ketika India bersiap untuk mengadakan pemilihan umum pada 19 April mendatang.

Lekha Chakraborty, Ekonom Senior di Institut Nasional Keuangan dan Kebijakan Publik mengatakan, pengangguran di kalangan masyarakat terpelajar, terutama di kalangan perempuan, merupakan masalah besar di India.

"Hal ini disebabkan oleh tiga alasan, kurangnya infrastruktur yang komprehensif, norma-norma sosial yang kaku dan keterampilan yang kurang memadai,” jelasnya. 

Selain itu memang dibutuhkan langkah-langkah nyata untuk mengatasi diskriminasi di pasar tenaga kerja terhadap perempuan dan kelompok sosial yang terpinggirkan.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: