PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran supaya Lolos ke Parlemen? Begini Kata Pengamat

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 17 April 2024 | 16:15 WIB
Pengamat politik Ujang Komarudin (kanan). (Foto/Instagram Ujang Komarudin)
Pengamat politik Ujang Komarudin (kanan). (Foto/Instagram Ujang Komarudin)

BeritaNasional.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan sinyal berniat bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran. Tandanya adalah kehadiran Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono dalam acara silaturahmi yang digelar Partai Golkar dua hari lalu.

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai sinyal PPP bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang bukan karena berharap diloloskan ke parlemen. 

Ujang menilai tidak ada kaitannya antara sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pemilihan legislatif yang akan dihadapi PPP dengan rencananya bergabung dengan koalisi pemerintahan mendatang.

Berdasarkan hasil pemilihan umum, PPP tidak memenuhi ambang batas parlemen untuk lolos ke DPR. Saat ini, PPP bersiap menghadapi gugatan sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi.

"Apakah ini mencari jalur selamat untuk lolos ke parlemen melalui jalur MK, saya rasa tidak, tidak ada hubungannya," kata Ujang ketika dihubungi, Rabu (17/4/2024).

Menurut Ujang, Mahkamah Konstitusi tidak dapat diintervensi oleh siapa pun. Presiden Terpilih Prabowo Subianto tidak bisa mengintervensi agar MK meloloskan PPP.

"MK yang memutuskan, bukan presiden, bukan Prabowo, bukan kubu KIM, bukan siapa-siapa yang meloloskan sengketa PHPU PPP. Di MK, ya hakim MK," ujarnya.

‘’Jadi, MK memutuskan apakah PPP lolos atau tidak. Tidak ada hubungan antara PPP ingin masuk Prabowo-Gibran mencari perlindungan untuk lolos MK karena MK bukan kewenangan Prabowo bukan kewenangan presiden terpilih, tapi hakim MK sendiri," tegasnya.

Menurut Ujang, opsi masuk pemerintahan bagi PPP adalah pilihan rasional. Karena PPP bisa mendapatkan kursi menteri atau jabatan lain yang menjadi modalnya ke depan.

"Saya melihat hal rasional bagi PPP masuk pemerintahan Prabowo-Gibran, karena di oposisi tidak menyenangkan, menyulitkan PPP. Maka hal umum rasional hal lumrah hal realistis saja masuk pemerintahan," jelasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: