Menhan AS: Tak Ada Indikasi Hamas Bakal Serang Pasukan di Dermaga Gaza

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Senin, 06 Mei 2024 | 08:00 WIB
Ilustrasi jalur gaza. (Foto/Freepik)
Ilustrasi jalur gaza. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat Lloyd Austin menyatakan bahwa dirinya tidak melihat Hamas akan menyerang pasukan AS yang sedang membangun dermaga di lepas pantai Gaza. 

Ia mengklaim tidak melihat tanda-tanda tersebut. Apalagi Dermaga itu akan digunakan dalam mengirim bantuan melalui laut ke wilayah yang dilanda perang itu.

“Saya tidak melihat ada indikasi sekarang ini bahwa di sana ada niat aktif untuk melakukan itu,” kata Austin sebagaimana dilihat dari VOA Indonesia, Senin (6/5/2024).

Disebutkan Austin, komandan tertinggi pasukan Amerika Serikat yang berada di Timur Tengah, Kepala CENTCOM Jenderal Erik Kurilla, telah memberlakukan beberapa langkah keamanan untuk membuat tentara yang membangun dermaga serta membantu distribusi bantuan tetap aman.

“Sekutu-sekutu kita juga memberikan keamanan di area itu, jadi kami terus berkoordinasi sangat erat dengan mereka untuk memastikan bahwa jika sesuatu terjadi, pasukan kita terlindungi,” kata Austin.

Adapun pelabuhan baru tersebut bertempat di barat daya Kota Gaza. Pada pekan lalu, serangan mortir menargetkan pelabuhan itu tetapi para pejabat mengatakan tidak ada seorang pun yang terluka.

“Ini adalah kecelakaan, kecelakaan sangat serius yang menunggu untuk terjadi,” kata Bradley Bowman, direktur senior Center on Military and Political Power di Foundation for Defense of Democracies kepada VOA.

Bowman, yang juga seorang veteran Angkatan Darat AS, menuturkan bilamana segara upaya untuk memberikan makan kepada mereka yang membutuhkan adalah sesuatu yang baik. Tapi kekhawatiran keamanan sejak misi AS dimulai tampaknya masih belum teratasi sementara beberapa rencana sedang dikembangkan.

“Jenis teroris, jenis orang – saya enggan menggunakan istilah itu – yang akan … melakukan serangan teror 7 Oktober, menggunakan perisai manusia dan menahan lelaki, perempuan dan anak-anak tak bersalah sebagai sandera, adalah orang-orang yang sama yang tidak akan ragu-ragu menyerang mereka yang berupaya mengirimkan makanan dan air untuk orang-orang yang kelaparan dan keharusan,” jelas Bowman.

Para awak kapal USNS Roy P. Benavidez dan beberapa kapal Angkatan Darat AS mulai membangun dermaga terapung untuk operasi bantuan kemanusiaan pekan lalu, kata seorang pejabat militer senior. 

Tahap berikutnya adalah pembangunan lintasan, yang akan ditambatkan ke pantai oleh Pasukan Pertahanan Israel. Para pejabat AS dan Israel mengatakan mereka berharap akan menyelesaikan pembangunan tersebut dan memulai pengoperasiannya pada bulan ini.

Pejabat militer senior itu memberitahu wartawan bahwa Pentagon memperkirakan pengiriman bantuan “akan dimulai dengan sekitar 90 truk per hari … dan kemudian meningkat cepat menjadi 150 truk per hari.”

Pengiriman bantuan ke Gaza melambat karena antrean panjang kendaraan di pos-pos pemeriksaan Israel.

“AS dan negara-negara lain telah mengirim bantuan ke Gaza melalui udara, tetapi setiap pesawat militer hanya dapat membawa muatan sekitar 1-3 truk bahan makanan,” kata seorang pejabat AS kepada VOA.

Berbagai organisasi bantuan mengatakan Gaza membutuhkan ratusan truk berisi bahan makanan setiap hari.

Israel menyerang Hamas di Gaza setelah serangan teror kelompok itu pada 7 Oktober lalu di Israel. Serangan tersebut menyebabkan 1.200 tewas dan ratusan lainnya disandera. Hampir tujuh bulan setelah serangan itu, lebih dari 34 ribu orang Palestina tewas di Gaza dalam serangkaian serangan balasan Israel lewat darat dan udara, menurut para pejabat kesehatan Gaza. sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: