2 Dusun Masih Terisolir Imbas Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Senin, 06 Mei 2024 | 09:36 WIB
Tim Gabungan melakukan pembersihan material banjir dan longsor. (Foto/BPBD Enrekang).
Tim Gabungan melakukan pembersihan material banjir dan longsor. (Foto/BPBD Enrekang).

BeritaNasional.com - Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, sejak Jumat, (3/5/2024) karena dipicu hujan dengan intensitas tinggi terjadi. Akibat banjir ini, setidaknya ada dua dusun yang masih terisolir.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB wilayah terdampak banjir dan longsor meliputi Kelurahan Lewaja, dan Galonta di Kecamatan Enrekang. Desa Lebang, Pinang, Taulan, dan Pundilemo di Kecamatan Cendana.

“Pasca kejadian banjir dan longsor korban jiwa sebanyak 124 KK terdampak,” ujar Abdul dalam keterangannya, Senin (6/5/2024).

Disebutkan Abdul, akibat bencana banjir dan longsor di enrekang ini kerugian material terdapat satu unit sarana pendidikan terdampak. Kemudian enam unit rumah rusak berat, 118 unit rumah terendam, 26,6 Ha lahan pertanian terdampak, dan 49 ekor ternak seperti sapi hingga kerbau terdampak.

Informasi dari Pusdalops BPBD Kabupaten Enrekang, kata dia, pada Minggu (5/5/2024) sebagian besar wilayah terkena banjir sudah surut. Untuk jalan yang sudah bisa dilalui pasca longsor masih ada potensi terjadinya longsor susulan. 

“Terdapat dua Dusun terisolir yaitu Dusun Batu Ciak dan Dusun Palembongan di Desa Bungin Kecamatan Bungin dengan kondisi saat ini jalan masuk tidak bisa terakses karena sulitnya medan serta alat berat tidak bisa masuk. Aliran listrik dan jaringan mati, alat perhubungan yang digunakan saat ini menggunakan jalur komunikasi HT milik Orari (Core),” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, penanganan bencana banjir dan longsor personil BPBD Kabupaten Enrekang melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan TNI, Polri, Pol PP, Damkar, Dinkes, Dinsos, Orari (Core), dan Kejari. BPBD Mendirikan Posko Induk Penanggulangan Bencana. Tim gabungan melakukan pembersihan material banjir dan longsor dengan alat berat Excavator.  

“Bupati Kabupaten Enrekang menetapkan Status Tanggap Darurat bencana Banjir, Banjir Bandang, Tanah Bergeser/Amblas dan Tanah Longsor selama 14 hari terhitung mulai tanggal 3 - 17 Mei 2024,” tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: