Waduh, Suhu Lautan Pecahkan Rekor Terpanas dalam Setahun Terakhir

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 16 Mei 2024 | 08:00 WIB
Suhu laut memanas (Foto/Pixabay)
Suhu laut memanas (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Akibat perubahan iklim, suhu lautan di dunia telah memecahkan rekor panas harian selama setahun terakhir, menurut temuan analisis BBC. Hampir selama 50 hari, suhu panas telah memecahkan rekor tertinggi sepanjang tahun dengan margin terbesar di era satelit ini.

Penyebab utamanya adalah gas-gas yang menyebabkan pemanasan global. Ditambah lagi peristiwa cuaca alami El Niño yang juga turut menyebabkan pemanasan laut.

Lautan yang memanas telah memberikan dampak buruk terhadap kehidupan laut dan memicu gelombang baru pemutihan karang. Analisis yang dilakukan BBC berdasarkan data dari Copernicus Climate Service Uni Eropa.

Copernicus juga mengonfirmasi, bulan lalu merupakan bulan April terhangat yang pernah tercatat dalam hal suhu udara. Hal ini memperluas rangkaian rekor khusus pada bulan April menjadi 11 kali berturut-turut.

Selama beberapa dekade, lautan di dunia telah menjadi 'kartu keluar dari penjara' bumi ketika menyangkut perubahan iklim.

Lautan tidak hanya menyerap sekitar seperempat karbon dioksida yang dihasilkan manusia, tetapi juga menangkap sekitar 90% kelebihan panas.

Namun selama setahun terakhir, lautan telah menunjukkan bukti yang paling mengkhawatirkan. Perairan sedang berjuang untuk mengatasi hantaman panas, khususnya di permukaan laut.

Dikutip dari BBC Rabu (15/5/2024), sejak Maret 2023, suhu permukaan rata-rata lautan global mulai meningkat semakin tinggi di atas suhu rata-rata jangka panjang, dan mencapai rekor tertinggi baru pada bulan Agustus.

Dalam beberapa bulan terakhir, suhu pun tidak berhenti untuk naik. Suhu permukaan laut mencapai angka tertinggi harian rata-rata global sebesar 21,09 derajat Celsius pada bulan Februari dan Maret tahun ini, menurut data Copernicus.

Hari demi hari sejak 4 Mei 2023, suhu memecahkan rekor harian sepanjang tahun, bahkan di hari-hari tertentu marginnya sangat besar.

Grafik beberapa garis menunjukkan suhu permukaan laut rata-rata global setiap tahun sejak 1979. Sejak 4 Mei 2023, suhu telah mencapai rekor tertinggi sepanjang tahun, terkadang dengan selisih yang sangat besar.

Terdapat sekitar 47 hari ketika suhu memecahkan rekor dalam setahun dengan angka setidaknya 0,3 drajat Celsius, menurut analisis BBC terhadap data Copernicus.

Hari-hari rekor terbesar terjadi pada 23 Agustus 2023, 3 Januari 2024, dan 5 Januari 2024, ketika suhu tertinggi sebelumnya dikalahkan, sekitar 0,34C.

“Faktanya adalah bahwa semua panas ini berpindah ke laut, dan faktanya juga, pemanasan dalam beberapa hal bahkan lebih cepat dari yang kita perkirakan. Ini menimbulkan kekhawatiran besar,” kata Prof Mike Meredith dari British Antarctic Survey.

“Ini adalah tanda-tanda nyata bahwa lingkungan hidup telah bergerak ke area yang tidak kita inginkan dan jika hal ini terus berlanjut, konsekuensinya akan sangat parah,” tambahnya.

Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, pemanasan laut yang disebabkan oleh aktivitas manusia mempunyai dampak besar terhadap kehidupan laut secara global dan bahkan mungkin mengubah siklus musiman suhu laut. Dampak paling signifikan dari pemanasan global saat ini mungkin adalah pemutihan karang secara global.

Tempat penting bagi kehidupan laut ini menjadi putih dan mati karena perairan tempat mereka tinggal terlalu panas. Padahal karang adalah elemen penting dalam ekosistem laut, rumah bagi sekitar seperempat spesies laut.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: