Cegah Fluktuasi Harga, Bapanas Masifkan Penyaluran Beras SPHP di Ritel Modern

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 03 September 2025 | 22:00 WIB
Ilustrasi beras. (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Ilustrasi beras. (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memasifkan penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di ritel modern. 

Langkah ini diambil untuk menjaga ketersediaan dan menyeimbangkan harga pangan nasional.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menjelaskan bahwa strategi ini diperlukan untuk mengimbangi pergeseran distribusi beras.

"Ini untuk mengimbangi adanya pergeseran distribusi perberasan ke pasar tradisional," kata Ketut yang dikutip dari Antaranews pada Rabu (3/9/2025).

Ia menyebut saat ini banyak penggilingan padi yang lebih banyak menyalurkan beras ke pasar tradisional sehingga konsumen yang mencari stok melimpah kini beralih ke pasar tersebut. 

Kondisi ini membuat peran ritel modern sebagai penyeimbang harga, yang selama ini memastikan penjualan beras sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi sangat penting.

"Kalau ritel modern sudah terpenuhi dengan baik, dengan sendirinya harga beras di pasar rakyat minimal flat," ujar Ketut.

Target 214 Daerah Terdampak

Program ini secara khusus menargetkan 214 kabupaten/kota yang masih mengalami fluktuasi harga beras di atas HET sepanjang Agustus.

"Targetnya kepada 214 kabupaten/kota yang masih ada fluktuasi harga beras melebihi harga eceran tertinggi (HET) selama Agustus," ungkapnya.

Penyaluran masif ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi inflasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri. 

"Rapat pada hari ini sebagai tindak lanjut rapat koordinasi inflasi yang dipimpin oleh Bapak Mendagri hari kemarin. Nah di situ khusus untuk beras sudah terjadi beberapa penurunan, tapi ada 214 daerah yang masih mengalami kenaikan harga beras," terang Ketut.

Adapun 214 kabupaten/kota tersebut tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia, dengan pembagian zona sebagai berikut:

Zona 1 (113 daerah): Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi.

Zona 2 (81 daerah): Sumatra (selain Lampung dan Sumsel), NTT, dan Kalimantan.

Zona 3 (20 daerah): Maluku dan Papua.

Hingga 3 September, Bapanas mencatat realisasi penjualan beras SPHP untuk periode Juli-Desember telah mencapai 126,2 ribu ton, dari target 1,3 juta ton hingga akhir tahun 2025.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: