Parah, Universitas Harvard Tahan 13 Gelar Mahasiswa Pro-Palestina

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 25 Mei 2024 | 15:00 WIB
Ilustrasi Universitas harvarad (Foto/Shutterstock)
Ilustrasi Universitas harvarad (Foto/Shutterstock)

BeritaNasional.com - Ratusan mahasiswa keluar dari upacara wisuda Universitas Harvard sambil meneriakkan, "Bebaskan Palestina." Ini dilakukan satu hari setelah sekolah tersebut mengumumkan 13 mahasiswanya tidak akan mendapatkan gelar karena berpartisipasi dalam unjuk rasa pro-Palestina.

Ratusan mahasiswa yang mengenakan keffiyeh, kain yang menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina, dan mengibarkan bendera Palestina, berteriak,"Bebaskan mereka," dan pesan-pesan lainnya.

Beberapa dari mereka memegang poster bertuliskan untuk para martir dan untuk Gaza. Hal ini dilaporkan Boston Globe.

Rektor sementara Universitas Harvard Alan Garber mengatakan, pada awal upacara itu bahwa beberapa mungkin memilih untuk mengambil kebebasan mengekspresikan diri mereka untuk menarik perhatian pada peristiwa yang terjadi di dunia yang lebih luas.

"Momen kegembiraan ini bertepatan dengan momen ketakutan dan kengerian, kesedihan dan kemarahan, penderitaan dan kesakitan," kata Garber seperti dikutip New York Times.

"Di tempat lain, orang-orang sedang mengalami hari-hari terburuk dalam hidup mereka."

Garber kemudian meminta para peserta wisuda untuk mengheningkan cipta selama satu menit.

Universitas Harvard, Rabu (22/5/2024), mengumumkan bahwa 13 mahasiswa dilarang menerima gelar mereka karena terlibat dalam kelompok pro-Palestina yang memprotes serangan genosida Israel di Jalur Gaza.

Dikutip dari Antara, Universitas ternama itu tidak merinci siapa saja 13 mahasiswa itu, tetapi menuduh mereka melanggar kebijakan universitas dengan perilaku mereka selama berpartisipasi dalam aksi berkemah di Harvard's Yard.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: