Jelang Idul Adha, Omzet Penjual Hewan Kurban di Jakarta Timur Malah Menurun 25 Persen

Oleh: Mufit
Sabtu, 15 Juni 2024 | 14:30 WIB
Penjualan hewan kurban di Jakarta Timur. (BeritaNasional/Mufit).
Penjualan hewan kurban di Jakarta Timur. (BeritaNasional/Mufit).

BeritaNasional.com - Tak semua penjual hewan kurban mendulang omzet. Seperti yang dialami salah satu penjual hewan kurban di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur bernama Hadi

Pria berusia 48 Tahun itu mengaku omzetnya pada Lebaran Idul Adha 1445 Hijriah ini mengalami penurunan sekitar 25 persen jika dibandingkan dengan lebaran tahun sebelumnya. 

"Hasil penjualan kami tahun ini menurun kalau diperkirakan ada 25 persen kalau kami bandingkan dengan lebaran tahun kemarin," kata Hadi kepada beritanasional.com, Sabtu (15/6/2024).

Hadi mengatakan, hewan kurban yang dijualnya pada tahun ini hanya laku sekitar 55 ekor. Itu terdiri dari sapi 26 ekor dan kambing 32 ekor. 

"Dari awal buka di sini yang terjual kambing 32 ekor dan sapi 26 ekor. Kalau tahun kemarin penjualan kami sampai 80 ekor baik sapi maupun kambing," ujarnya.

Harga kambing yang dijual hadi pun bervariatif, tergantung ukuran tubuh kambing yang dijual. Hadi membandrol kambing dengan harga mulai Rp3,5 juta sampai Rp7 juta. 

Sedangkan sapi dari harga Rp 20 juta sampai 28 juta dengan bobot sampai ratusan kilogram. 

"Harga bervariasi tergantung besar kecilnya kambing. Untuk terkecil 3,5 juta sampai 4,5 juta. Termahal 7 juta, untuk  sapi ukuran kecil ada 19 juta, 20 juta sampai 28 juta," ungkapnya. 

Untuk kambing seharga Rp 3,5 juta, lanjut Budi, kambing tersebut memiliki bobot seberat 25 - 30 kilogram. Untuk bobot harga kambing termahal bisa 65 kilogram.

"Berat kambing dari 25 dan 30 ada juga 65 kilogram, paling berat harganya paling mahal," ucapnya. 

Hadi memastikan bahwa hewan kurban yang dijualnya terhindar dari wabah penyakit yang menular. Dia juga menyebut sudah mengantongi izin dari pemerintah.

"Kalau masalah penyakit saya jamin 100 persen tidak ada penyakit yang menular kita merawatnya sesuai arahan dari pemerintah. Kita kan melakukan demi kesehatan masyarakat," tuturnya. sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: