APPI Tolak Penerapan 8 Pemain Asing di Liga 1 2024/2025, Ini Alasannya!

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Jumat, 28 Juni 2024 | 13:29 WIB
Liga 1 Indonesia. (Foto/Liga Indonesia Baru).
Liga 1 Indonesia. (Foto/Liga Indonesia Baru).

BeritaNasional.com - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyatakan sikap untuk menolak terhadap penerapan regulasi delapan pemain asing di Liga 1 2024/2025.

Sebagaimana diketahui, hasil RUPS PT Liga Indonesia Baru menghasilkan sejumlah keputusan penting. Semisalnya Regulasi delapan pemain asing memang jadi ditetapkan namun hanya enam pemain asing yang dapat bermain bersamaan.

CEO APPI M Hardika mengatakan penambahan kuota pemain asing di Liga 1 pada faktanya menambah masalah baru. Musim lalu, kasus penunggakan gaji pemain meningkat. Jika regulasi itu disahkan, Aji menilai kesempatan bermain para pemain lokal menjadi lebih sempit. 

“Tim nasional kita cukup oke. Tapi, masih banyak harapan anak-anak kecil atau pemain-pemain muda kita yang ingin bermain untuk tim nasional. Kalau memang pemain asingnya menjadi lebih banyak, otomatis jumlah pemain lokal yang berpartisipasi di kompetisi semakin berkurang. Ini jadi tidak sinkron dengan apa yang kita inginkan di masa depan,” tegas Aji dilihat dari laman APPI, Jumat (28/6/2024).

Presiden APPI Andritany Ardhiyasa berbicara mengenai jam terbang pemain Indonesia di dalam sebuah kompetisi. Dia menyinggung soal PSSI selalu menyebut butuh 150 pemain bagus untuk tim nasional di semua level. Baik dari U-16 sampai senior.

“Tapi, di sini, di tempat di mana semua pemain di negeri mendapatkan jam terbang, tapi malah dibatasi. Ini kan agak sedikit rancu menurut saya,” ungkapnya.

Kiper Persija Jakarta itu berharap APPI bisa duduk bersama dengan PSSI dan PT LIB untuk mencari solusi bersama. 

“Harus dibicarakan. PSSI maunya apa? LIB maunya apa? Kami dari asosiasi maunya apa? Harus ada audiensi antara PSSI, LIB, dan APPI,” tegasnya.

Di sisi lain, Wakil Presiden APPI Achmad Jufriyanto turut menyoroti pembinaan di sepak bola Indonesia. Menurut dia, ada yang salah dalam pembinaan sehingga PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia mengambil banyak pemain keturunan dari Belanda.

“Pertanyaannya justru bagaimana Belanda bisa menciptakan pemain-pemain sekelas Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Sandy Walsh dengan iklim sepak bolanya mereka. Berarti, kan ada yang salah dengan pembinaan kita,” ujarnya.

“Jadi, kenapa kita tidak fokus juga terhadap pembinaan? Kita bisa menciptakan pemain-pemain yang bahkan mungkin bisa lebih bagus daripada mereka,” tegas pesepak bola yang akrab disapa Jupe itu.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: