Korut Klaim Rudalnya Bisa Angkut Hulu Ledak Super Besar
BeritaNasional.com - Korea Utara (Korut) berhasil melakukan uji coba rudal balistik taktis baru yang diklaim memiliki kemampuan membawa hulu ledak super besar. Para analis memperkirakan bahwa senjata tersebut mungkin memiliki kapasitas nuklir.
Media pemerintah KCNA mengatakan Pyongyang berhasil meluncurkan rudal Hwasongpho-11Da-4.5, disebut mampu membawa hulu ledak super besar kelas 4,5 ton.
"Uji coba penembakan dilakukan dengan rudal yang dilengkapi dengan hulu ledak simulasi berat untuk memverifikasi stabilitas penerbangan dan akurasi pukulan pada jangkauan maksimum 500 kilometer dan jangkauan minimum 90 kilometer," kata KCNA.
KCNA juga melaporkan, pemerintah berencana untuk melakukan uji coba rudal lagi bulan ini untuk memeriksa bagaimana rudal itu terbang, seberapa akurat dalam menyerang, dan kekuatan hulu ledak super besar pada jarak menengah 250 kilometer.
Namun militer Seoul mengatakan, klaim Pyongyang mengenai keberhasilan uji coba tersebut kemungkinan besar adalah sebuah "kebohongan.” Mereka merujuk pada fakta bahwa salah satu rudal tersebut tampaknya gagal pada tahap awal penerbangan.
“Sangat jarang uji peluncuran dilakukan di daratan, dan klaim bahwa peluncuran tersebut berhasil kemungkinan besar tidak benar,” kata Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Lee Sung-jun, Selasa (2/7/2024).
Pada kongres partai 2021, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berkomitmen untuk mengembangkan teknologi canggih seperti hulu ledak yang besar, satelit mata-mata militer, dan rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat.
Dalam laporan KCNA, senjata itu "digambarkan sebagai 'hulu ledak super besar', dengan sengaja menghilangkan kata 'nuklir'", menurut Hong Min, analis senior di Institut Unifikasi Nasional Korea di Seoul.
“Namun karena mampu membawa hulu ledak nuklir, maka dapat dianggap sebagai senjata nuklir,” katanya kepada AFP.
Dikutip dari Antara, peluncuran rudal uji coba yang dilakukan pada Senin lalu terjadi setelah pemerintahan Kim mengutuk latihan militer gabungan terbaru yang dilakukan oleh Seoul, Tokyo, dan Washington. Ia menyebut latihan tersebut sebagai NATO versi Asia dan dampaknya sangat serius.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 23 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu