Mengenal Haredim, Yahudi Ultra Ortodoks yang Menentang Wajib Militer Israel
BeritaNasional.com - Putusan Mahkamah Agung Israel yang menyatakan pemerintah harus mewajibkan warga Yahudi ultra-Ortodoks ikuti wajib militer menuai protes di seluruh negeri.
Salah satu pendemo adalah Joseph, pelajar di wilayah Mea Shearim, Yerusalem, yang memprotes kebijakan itu karena dianggap mengancam kehidupan religius mereka.
Mahkamah Agung juga mengatakan, pemerintah tak bisa lagi mendanai sekolah agama (yeshivas) yang siswanya tak ikut wajib militer.
"Selama 2.000 tahun kami telah dianiaya, dan kami bertahan hidup karena kami mempelajari Taurat (lima kitab pertama dari kitab suci Yahudi)," ucap Joseph.
"Sekarang Mahkamah Agung ingin mencabutnya dari kami, dan itu akan menyebabkan kehancuran bagi kami. Menjadi tentara bakal membuat orang Yahudi yang religius menjadi tak religius lagi," ujarnya kemudian.
Pemuda Yahudi lain khawatir wajib militer akan merusak identitas Ortodoks mereka, karena dianggap tidak memberikan manfaat apa pun untuk pertahanan Israel.
Lalu, siapakah Haredim, penganut Yahudi Ultra Ortodoks?
Yahudi Ultra Ortodoks, yang juga dikenal sebagai Haredim, tinggal di komunitas tertutup. Tanpa televisi, internet, atau media sosial.
Para pria mendedikasikan sebagian besar waktu mereka untuk belajar agama, sementara perempuan mengurus rumah tangga dan menafkahi keluarga.
Mereka merupakan sekitar 13% dari populasi Israel dan memegang pengaruh politik yang signifikan.
Sebagai imbalan atas dukungan terhadap pemerintah yang dipimpin berturut-turut oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kaum Ultra Ortodoks memperoleh pengecualian dari wajib militer khusus bagi mereka yang mengabdikan diri belajar Taurat dan pendanaan untuk lembaga mereka.
Peraturan ini telah lama memicu ketegangan dengan orang-orang Yahudi sekuler di Israel, yang bertugas di militer dan menanggung beban pajak utama.
Bulan lalu, di tengah konflik Gaza dan ketegangan dengan Hizbullah, Mahkamah Agung Israel mengakhiri pengecualian ini, yang mendorong ribuan Haredim menggelar aksi protes.
Sejumlah pakar mengatakan, keputusan tersebut juga mengancam stabilitas pemerintah, sebab partai-partai koalisi seperti Shas dan United Torah Judaism mengancam bakal menarik dukungan mereka.
Haredim termasuk dalam salah satu dari "empat suku Israel modern", sebagaimana didefinisikan oleh mantan Presiden Reuven Rivlin, bersama dengan kaum sekuler, nasionalis relijius, dan orang Arab Israel.
Pakaian khas mereka meliputi jas hitam untuk pria, sering kali dengan rambut ikal di bagian samping yang memanjang, janggut panjang, dan topi bertepi lebar.
Para perempuan biasanya mengenakan rok panjang, stoking tebal, dan hijab atau wig, sehingga mereka mudah dikenali.
Haredim adalah bagian dari dunia Yahudi Ortodoks, yang dicirikan lewat kepatuhan ketat pada hukum Yahudi.
Berbeda dengan Yahudi Ortodoks modern, yang menyeimbangkan ketaatan agama dengan profesi sekuler, Haredim sepenuhnya berfokus pada belajar Taurat dan praktik tradisional.
Yahudi Ortodoks mematuhi tiga elemen utama, menjalankan Sabat (hari istirahat Yahudi), makan kosher (makanan yang diizinkan oleh agama), dan mempraktikkan apa yang dikenal sebagai 'kemurnian perkawinan' (tidur di ranjang terpisah dan tidak melakukan hubungan seksual sampai tujuh hari setelah menstruasi serta setelah ritual mandi berendam). Hal ini dijelaskan Naomi Seidman, seorang profesor di Center for Diaspora and Transnational Studies di University of Toronto.
Seorang Yahudi Ortodoks modern, ujar Naomi, akan mengejar karier lain seperti di bidang hukum atau kepolisian, selama mereka mematuhi elemen-elemen hukum Yahudi ini.
Dalam sejarah panjang Yudaisme, Ultra Ortodoks muncul relatif baru pada abad ke-19 karena industrialisasi, yang mendorong lahirnya jenis Yahudi baru yang lebih terintegrasi ke masyarakat.
Pergeseran ini menyebabkan perpecahan di antara orang-orang Yahudi Ortodoks, dengan beberapa orang menganjurkan penafsiran Yudaisme yang lebih ketat, isolasionis, dan anti-sekuler di bawah para rabi yang berbeda.
Haredim biasanya tinggal di tempat yang para tetangganya bisa berbagi pandangan mereka dan berusaha meminimalkan kontak dengan dunia luar demi melindungi nilai-nilai dan kebiasaan mereka.
Meskipun sebagian besar komunitas Yahudi Ultra Ortodoks berada di Amerika Serikat dan Inggris, populasi terbanyak ada di Israel, karena didukung oleh angka kelahiran yang tinggi. Tel Aviv, menampung sebagain besar populasi ini.
"Mereka umumnya memiliki keluarga besar dan biasanya kurang makmur dibandingkan orang Yahudi Ortodoks sekuler atau modern yang terkaya dari populasi Yahudi dan cenderung memiliki keluarga lebih kecil," jelas Naomi.
Setiap komunitas memiliki sinagoge, yeshiva (sekolah agama), dan organisasi komunitasnya sendiri. Di dunia Haredim, rasa hormat dan status berkolerasi dengan pengetahuan Taurat seseorang.
Mereka juga menjadikan para rabi sebagai tokoh penting yang kerap diajak berkonsultasi untuk keputusan besar dalam hidup, seperti pernikahan serta pilihan pendidikan.
Sementara sebagian besar pria dewasa fokus pada belajar agama, istri mereka sering kali memikul tanggung jawab finansial. Kesempatan kerja terbatas, yang akhirnya berkontribusi pada ketergantungan ekonomi dari subsidi negara. Meskipun sifat mereka tertutup, generasi baru Haredim yang lebih modern sedang tumbuh.
Menurut Naomi, mereka mempertahankan gaya hidup dan pakaian layaknya Haredim, tapi alih-alih membatasi diri pada peran tradisional seperti perdagangan berlian, mereka mengejar karier sebagai pendidik atau pengacara dan memanfaatkan internet, kendati dipandang kritis oleh golongan konservatif.
Dikutip dari BBC, beberapa Haredim yang lebih modern ini terkadang memilih untuk bergabung dengan tentara, di mana hanya ada satu batalion Netzah Yehuda, yang dibentuk untuk tentara Ultra Ortodoks. Batalion itu memenuhi keinginan mereka akan pemisahan gender, makanan halal, dan waktu untuk berdoa serta ritual harian.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 20 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 16 jam yang lalu
HUKUM | 20 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 14 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu