Fosil Salamander Raksasa Ditemukan, Hidup Sebelum Era Dinosaurus

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 06 Juli 2024 | 11:00 WIB
Fosil salamander raksasa (Foto/Pixabay)
Fosil salamander raksasa (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Sejumlah ilmuwan di Namibia menemukan fosil sebuah binatang raksasa yang mirip dengan salamander bertaring tajam yang menguasai perairan sebelum era dinosaurus.

Mereka menilai predator yang berukuran lebih besar dari manusia itu kemungkinan menggunakan kepala dan gigi depannya yang lebar dan rata untuk menyedot dan mengunyah mangsanya tanpa tersadar. Tengkoraknya memiliki panjang sekitar 60 sentimeter.

“Makhluk ini bagai sebuah stapler yang agresif,” kata Michael Coates, Ahli Biologi di University of Chicago.

Para peneliti menemukan predator raksasa mirip salamander yang hidup sekitar 280 juta tahun lalu, menggunakan fosil yang ditemukan dari Namibia.

Peninggalan fosil dari empat makhluk yang terkumpul sekitar satu dekade lalu kini sedang dianalisa, termasuk tengkorak parsial dan bagian tulang punggung.

Temuan mengenai Gaiasia Jennyae dipublikasikan di jurnal Nature. Makhluk tersebut diperkirakan hidup sekitar 40 juta tahun sebelum dinosaurus berevolusi.

Para peneliti telah sejak lama mempelajari predator purba itu untuk mengungkap asal-usul tetrapoda, hewan berkaki empat yang merayap di daratan dengan jari-jari, bukan sirip, dan berevolusi menjadi amfibi, burung, dan mamalia, termasuk manusia.

Sebagian besar fosil tetrapoda awal ditemukan di rawa-rawa batu bara prasejarah yang panas di sepanjang garis khatulistiwa, di daerah yang sekarang dikenal sebagai Amerika Utara dan Eropa.

Namun, sisa-sisa terbaru, yang berasal dari sekitar 280 juta tahun yang lalu, ditemukan di Namibia, sebuah wilayah di Afrika yang dulunya dipenuhi gletser dan es.

Hal ini diartikan bahwa tetrapoda mungkin telah berkembang di iklim yang lebih dingin, lebih awal dari yang diperkirakan para ilmuwan, sehingga memunculkan lebih banyak pertanyaan tentang bagaimana dan kapan mereka mengambil alih Bumi.

 

 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: