Jelang Laga Belanda vs Inggris di Euro 2024, Saka dan Dumfries Jadi Sorotan

Oleh: Tarmizi Hamdi
Rabu, 10 Juli 2024 | 09:00 WIB
Suasana latihan para pemain Timnas Inggris. (Foto/UEFA.com)
Suasana latihan para pemain Timnas Inggris. (Foto/UEFA.com)

BeritaNasional.com - Duel semifinal kedua Euro 2024 tersaji antara Belanda vs Inggris yang berlangsung di Signal Iduna Park, Dortmund, Jerman, pada hari ini, Kamis (11/7) pukul 02.00 WIB dini hari.

Kedua timnas ini tentu saling mewaspadai sejumlah pemain yang kerap menjadi kunci permainan, Pergerakan dan umpan yang mematikan dapat berujung gol sehingga membawa mereka sampai semifinal Euro 2024.

Sebut saja penggawa Inggris Bukayo Saka dan pemain kunci Belanda Denzel Dumfries.

Bukayo Saka telah menjadi pemain Inggris yang paling berbahaya sepanjang Euro di Jerman. Para pemain bertahan kesulitan membaca kecepatannya. 

Pemain Arsenal itu sering menggiring bola dengan perlahan sehingga sulit bagi pemain bertahan lawan untuk menebak pergerakannya.

Pemain Belanda yang berhadapan langsung dengan pemain sayap Inggris itu kemungkinan besar adalah Nathan Aké. 

Keduanya sering berhadapan di Premier League antara Arsenal dan Manchester City. 

Ditambah, ada Micky van de Ven dari Tottenham yang juga mengenal permainan Saka. 

Kecepatan pemain berusia 23 tahun itu sudah tak diragukan lagi dalam melakukan beberapa blok pertahanan seperti saat melawan Turki di perempat final.

Sementara itu, pemain Belanda yang harus diwaspadai pelatih Inggris Gareth Southgate adalah Denzel Dumfries yang bermain di sisi kanan pertahanan.

Bek sayap yang bermain untuk Inter Milan tersebut merupakan pemain sayap, pemberi assist, sekaligus pencetak gol bagi Belanda sepanjang Euro 2024. 

Penampilan Oranje, julukan Belanda, dalam kemenangan atas Rumania di babak 16 besar sangat baik dengan adanya kontribusi besar Dumfries.

Steven Bergwijn yang biasanya ditempatkan di sayap kanan sering bergerak ke dalam untuk membuka jalan bagi Dumfries menyerang ke depan.

Untuk menahan gempuran dari sisi kiri pertahanan Inggris, Southgate memiliki Kieran Trippier yang sangat solid dalam bertahan. 

Ditambah, potensi kembalinya Luke Shaw dapat mengembalikan keseimbangan di lini pertahanan skuad Three Lions, julukan Timnas Inggris. 

Dalam skema pelatih, Gareth Southgate tetap menggunakan formasi yang digunakannya saat melawan Swiss, yaitu 3-4-3 yang dapat divariasi menjadi 3-4-2-1

Maka, kita akan menyaksikan pertarungan taktis yang menarik di Dortmund. Koeman adalah pengikut setia formasi 4-3-3 ala Johan Cruyff. 

Namun, barisan belakang Inggris yang terdiri atas tiga pemain dengan bek sayap bisa menjadi kelemahan bagi sistem itu seperti yang terlihat di final Liga Champions 2021 antara Manchester City dan Chelsea.

Formasi dan taktik seperti itu memberikan tanggung jawab besar kepada bek sayap. Yang diharapkan adalah Saka dan Trippier atau Shaw karena harus memberikan keunggulan jumlah pemain saat menyerang maupun bertahan. 

Jika tidak, Declan Rice dan Kobbie Mainoo harus bekerja ekstra di lini tengah, terutama jika Belanda telah merekayasa keunggulan jumlah pemain di area itu dengan menarik pemain sayap lebih dalam di lapangan.

Siapa pun yang berhasil memperoleh angka tepat di area vital ini kemungkinan besar akan berada di Berlin untuk pertandingan final pada Senin (15/7/2024) dini hari WIB.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: