Inggris Alami Gelombang Kerusuhan Terburuk

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 06 Agustus 2024 | 06:00 WIB
Ilustrasi Kerusuhan (Foto/Pixabay)
Ilustrasi Kerusuhan (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Saat ini Inggris sedang mengalami gelombang kerusuhan terburuk sejak 13 tahun. Apalagi pengunjuk rasa penganut ekstrem-kanan menjadikan pencari suaka dan komunitas etnis minoritas jadi target.

Gelombang disinformasi anti Muslim di media sosial juga memicu Islamofobia dan kekerasan ekstrem-kanan. Ini terjadi usai penikaman fatal di kota tepi laut Southport di Inggris utara pada 29 Juli.

Laporan palsu yang disebarluaskan akun media sosial kalangan ekstremis sayap kanan itu mengeklaim bahwa tersangka penikaman merupakan seorang imigran Muslim. Tuduhan itu juga disuarakan dengan teriakan-teriakan pedas massa Islamofobia.

Kepolisian sejauh ini menyebut tersangka pelaku itu sebagai seorang laki-laki berusia 17 tahun yang lahir di Cardiff, Ibu Kota Wales. Pria itu disebutkan tinggal di sebuah desa dekat Southport. 

Kekerasan bermula pada Senin (29/7/2024) saat tiga gadis berusia enam, tujuh, dan sembilan tahun tewas akibat ditikam di Southport, Inggris Barat Laut.

Pada Selasa (30/7/2024) kerusuhan merebak di Southport dalam semalam. Massa yang berjumlah hingga 300 orang, termasuk anggota Liga Pertahanan Inggris, sebuah kelompok sayap kanan anti-Muslim, menyerang sebuah masjid di kota tersebut. 

Mereka juga menyerang polisi, membakar mobil, menghancurkan properti, serta menyebabkan sedikitnya 50 petugas terluka. Polisi Merseyside menangkap empat orang.

Keesokan harinya pada Rabu (31/7/2024), kekacauan itu menyebar ke Newton Heath, di Utara Manchester. Para perusuh menargetkan Hotel Holiday Inn, yang diyakini menampung para pencari suaka. 

Kekerasan juga terjadi di luar Downing Street di London. Para perusuh menyerang polisi dan melemparkan suar, yang mengakibatkan lebih dari 100 orang ditangkap.

Dikutip dari Antara, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengutuk penargetan terhadap komunitas Muslim dan etnis minoritas lainnya, termasuk serangan ke masjid. 

Ia juga mengecam kekerasan yang tidak disengaja yang dilakukan oleh orang-orang yang memberi hormat ala Nazi.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: