Pendaftaran Telah Ditutup, Anies Tak Bisa Maju Pilgub Jakarta Lewat Jalur Independen

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 14 Agustus 2024 | 12:34 WIB
Bakal calon gubernur Jakarta Anies Baswedan. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Bakal calon gubernur Jakarta Anies Baswedan. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - PKS dan PKB terus memberi sinyal jika mereka bakal mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Pasalnya, dua partai ini telah mengaku ingin merapat ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Otomatis, PKS dan PKB berpeluang untuk bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM), khususnya di Pilkada Jakarta 2024. Bahkan, bergabungnya partai ini membuat adanya perubahan nama koalisi menjadi KIM Plus.

Meskipun belum ada pernyataan resmi, dalam musyawarah Majelis Syura XI, Presiden PKS Ahmad Syaikhu telah menyatakan sikap bakal bergabung ke barisan Prabowo. Alasannya adalah PKS telah memiliki kedekatan dengan Prabowo sejak lama.

"Karena itu, musyawarah Majelis Syuro yang ke-11 ini mengamanatkan kepada DPP PKS untuk melanjutkan komunikasi yang telah berlangsung baik kepada pimpinan-pimpinan partai, tokoh-tokoh keumatan, tokoh-tokoh kebangsaan sebagai upaya untuk membangun Indonesia yang lebih baik," kata Syaikhu, Sabtu (10/8/2024).

Untuk PKB, beberapa elite partai juga memberi pernyataan jika partainya akan mengikuti jejak PKS. Misalnya, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid yang menyebut dukungannya kepada Anies sempat mulus tetapi seiring perjalanannya waktu terdapat perubahan cuaca.

"Bukan menarik dukungan. Artinya usulan dari DPW PKB DKI belum mulus. Awalnya kan mulus sekali, ternyata cuaca menunjukkan perubahan," kata Jazilul, Senin (12/8/2024).

Tak hanya itu, Bendahara Desk Pilkada PKB Ahmad Iman Sukri memastikan bahwa partainya akan berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilkada Jakarta.

"Perkembangannya, benar kata Pak Jazilul, kemungkinan kita bareng pimpinan Gerindra di Pilkada DKI, termasuk Jawa Barat. Kita akan bareng dengan Gerindra," kata Iman, Senin (12/8/2024).

Dengan pernyataan sikap dua partai ini, kemungkinan besar Anies berpeluang besar untuk mundur dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

Mengingat, hanya tersisa satu partai politik yang belum memberikan arah dukungan, yaitu PDI Perjuangan (PDIP). Namun, perolehan suara PDIP di Pileg 2024 belum cukup membuatnya mengusung calon sendiri. 

Ditambah pula sejarah politik di antara PDIP dan Anies menambah peluang jikalau ia tak akan diusung partai banteng itu.

Peluang Anies di Pilkada juga terhalang mekanisme Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pendaftaran untuk maju di jalur independen telah ditutup pada 12 Mei 2024 lalu.

Dalam proses pendaftaran jalur independen itu, hanya Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang dinyatakan dapat mengikuti proses tersebut. 

Kini, proses Pilkada Jakarta 2024 memasuki tahap rekapitulasi data syarat dokumen yang telah dikumpulkan Dharma-Kun.

"Jadi kemarin kan rekapitulasi di tingkat kecamatan. Tanggal 13. Lalu lanjut di tingkat kota atau kabupaten kemudian di tingkat provinsi," kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU DKI Jakarta Astri Megatari kepada wartawan di Kepulauan Seribu, dikutip Rabu (14/8/2024).

Nantinya, KPU DKI bakal menetapkan apakah Dharma-Kun lolos persyaratan administrasi dan dapat mendaftar sebagai calon gubernur pada 27 Agustus mendatang.

Adapun penetapan ini akan diumumkan oleh KPU pada Senin (19/8/2024) pekan depan.

"Nanti di tanggal 19 kita melakukan penetapan. Apakah nanti pasangan calon perseorangan ini dinyatakan MS, memenuhi syarat, atau tidak memenuhi syarat," ujar Astri.

Astri pun menegaskan bahwa proses jalur independen telah selesai, tinggal menunggu proses rekapitulasi untuk diumumkan pekan depan.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: