SBY Ungkap 10 Tahun Jadi Oposisi Tidak Mudah, Demokrat Ditolak Masuk Pemerintahan

Oleh: Ahda Bayhaqi
Senin, 09 September 2024 | 20:04 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap betapa beratnya menjadi oposisi selama 10 tahun belakangan. Apalagi, ada pihak-pihak yang menolak Demokrat bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Dalam kehidupan demokrasi yang belum matang benar, nasib partai yang ada di luar pemerintahan, sebutlah oposisi, juga tidak selalu mudah. Tanpa saya elaborasi, semua mengetahui dan merasakan tidak mudahnya itu," ujar SBY di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Selama 10 tahun menjadi oposisi, Demokrat juga berupaya untuk masuk ke pemerintahan Presiden Joko Widodo. Tetapi ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat menjadi bagian pemerintah. Tetapi ia tidak menyebut siapa pihak tersebut.

"Ten years menjadi partai di luar pemerintahan, karena memang ada pihak yang tidak menginginkan Partai Demokrat berada di pemerintahan, tidaklah mudah," kata SBY.

SBY mengungkap, Demokrat ingin berperan untuk rakyat. Tetapi jalan yang dilalui tidak mulus. Kendati pada akhirnya Partai Demokrat menjadi partai pemerintahan dan bakal mengawal Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Kami ingin do something untuk rakyat kita, jalannya juga tidak mudah," kata presiden keenam RI ini

SBY pun curhat dalam lima tahun terakhir Demokrat menghadapi prahara luar biasa. Yaitu ada upaya pengambil alihan partai dari pihak eksternal.

"For ten years, lima tahun terakhir juga tidak mudah. Ada prahara yang luar biasa, yang kalau Tuhan dan sejarah tidak bersama kita, kita tidak berada di tempat ini hari ini, termasuk saya yang menggagas dan membentuk berdirinya Partai Demokrat. Kita akan gone entah kemana," ujar SBY.

"Ada yang gamblang di mata kita kejadian itu, bakal diambil alihnya pimpinan dan partai ini. Ada yang masih misterius, hanya Tuhan yang tahu," sambungnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: