Heru Budi Sebut PT KAI Tak Respons saat Dimintai Bantuan untuk Korban Kebakaran Manggarai
BeritaNasional.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, PT KA tak kunjung memberi respons saat diminta membantu korban kebakaran Manggarai. Untuk diketahui, lokasi permukiman yang terbakar di Manggarai adalah aset KAI.
Heru mengatakan, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin telah mengundang pihak PT KAI untuk membahas soal bantuan bagi korban kebakaran Manggarai.
Tak hanya di tingkat kota, Heru sendiri bahkan juga mengundang KAI untuk membahas soal bantuan tersebut.
"(Kan sudah) diundang. Kan saya dapat keluhan dari teman-teman wali kota, saya sendiri sudah komunikasi (ke PT KAI) tidak direspons," kata Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024).
Heru berujar, dia ingin bertanya soal hunian sementara bagi korban kebakaran. Selain itu, dia juga ingin mengetahui harga sewa tempat hunian sementara yang disediakan.
Karena tak kunjung mendapat respons dari PT KAI, Heru memutuskan untuk menempatkan korban kebakaran di Rusun Pasar Rumput.
"Ya sudah itu lupakan. Warga di rumah susun dibiayai Pemprov DKI, ke depan gimana ya terserah. Saya sudah komunikasi (ke PT KAI) tapi enggak direspons," ucap dia.
"Tulis saja, 'Pj Gubernur sudah komunikasi tidak direspons,'," pinta Heru ke awak media.
Sementara itu, Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan hendriwintoko mengeklaim bahwa PT KAI telah beroordinasi dengan Pemprov DKI untuk mencari solusi bagi korban kebakaran Manggarai.
“Sudah menjadi komitmen KAI untuk selalu melaksanakan kegiatan perusahaan berdasarkan peraturan yang berlaku, salah satunya asas GCG dalam kinerjanya," kata Ixfan.
Ixfan berujar, PT KAI masih melakukan inventarisasi aset lahan di wilayah yang terdampak bencana kebakaran tersebut.
5 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu