Ajak Generasi Muda Bijak Bermedia Sosial, Kemendikbudristek Lakukan Hal Ini

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 16 September 2024 | 09:03 WIB
Ajak Generasi Muda Bijak Bermedia Sosial, Kemendikbudristek. (Foto/Kemendikbudristek).
Ajak Generasi Muda Bijak Bermedia Sosial, Kemendikbudristek. (Foto/Kemendikbudristek).

BeritaNasional.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) menyelenggarakan kegiatan Festival Literasi 2024 di Kabupaten Kudus, pada Sabtu (14/9/2024).

Kegiatan yang bertajuk “Literasi, Media Sosial, dan Antikekerasan” diselenggarakan untuk lebih memahami pentingnya bijak dalam bermedia sosial dan menolak segala bentuk kekerasan.

Pelaksana harian (Plh.) Kepala BKHM, Anang Ristanto mengatakan, di era digital saat ini literasi menjadi semakin penting, karena informasi tersebar luas melalui berbagai saluran atau platform, termasuk media sosial. Ia menambahkan, kemampuan literasi seseorang akan membentuk perilaku sebagai pengguna media sosial.

“Tanpa literasi yang memadai, pengguna media sosial rentan terjebak dalam penyebaran hoaks, misinformasi, atau berita yang tidak valid,” ucap Anang dalam siaran persnya, Senin (16/9/2024).

“Oleh karena itu, literasi digital yang baik akan membantu pengguna media sosial untuk lebih kritis dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta mempertimbangkan dampak dari apa yang mereka unggah,” imbuh dia.

Diungkapkan Anang, literasi berperan dalam membentuk etika dan tanggung jawab dalam bermedia sosial. Pengguna yang memiliki literasi digital yang baik akan lebih bijak dalam berkomunikasi, memahami konteks, dan menjaga interaksi yang positif di platform digital.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua, terutama para generasi muda, untuk bisa bersikap bijak dalam menggunakan media sosial serta menggunakan media sosial sebagai sarana untuk hal-hal yang positif,” jelasnya.

Di sisi lain, lanjut Anang, jika media sosial digunakan secara tidak bijak, dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Seperti penyebaran berita bohong atau hoaks, perundungan melalui dunia maya atau cyberbullying, hingga aksi kekerasan yang berawal dari konflik di dunia maya. 

“Selain itu kita juga harus menanamkan sikap anti kekerasan dalam diri kita. Kekerasan, baik dalam bentuk fisik, maupun verbal tidak pernah menjadi solusi dari sebuah masalah,” imbuh dia.

Sementara, Penjabat Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie, mengatakan bahwa pada saat ini, tradisi literasi Indonesia terbilang cukup rendah. Menurut data UNESCO, kata Hasan, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. 

Oleh karena itu, ucap Hasan, kesadaran akan pentingnya literasi perlu ditumbuhkan agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dari bangsa lain. 

“Dengan demikian, diperlukan pendidikan mengenai literasi. Untuk itu, kami atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten Kudus sangat mengapresiasi adanya Festival Literasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek,” tukasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: