Luluk Buka Suara Usai Elektabilitasnya Jadi Cagub Hanya 2,2 Persen

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 19 September 2024 | 23:00 WIB
Bakal Calon Gubernur Jawa Timur dari PKB Luluk Nur Hamidah. (BeritaNasional/Lydia).
Bakal Calon Gubernur Jawa Timur dari PKB Luluk Nur Hamidah. (BeritaNasional/Lydia).

BeritaNasional.com - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur dari PKB Luluk Nur Hamidah buka suara soal elektabilitasnya yang paling rendah dibanding pasangan calon lainnya versi lembaga survei Poltracking.

Untuk diketahui, survei itu mencatat bahwa elektabilitas Luluk-Lukmanul Khakim hanya di angka 2,2 persen. Dengan angka itu, Luluk-Lukman berada di urutan ketiga dibandingkan calon yang lain.

Sedangkan, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak berada di urutan pertama dengan angka 57,3 persen. Lalu, urutan kedua diisi oleh Tri Rismaharini (Risma)-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dengan angka 22,7 persen.

Luluk mengatakan, lembaga survei lain mencatatkan elektabilitas di angka lebih dari 10 persen. Oleh karena itu, dia tak ingin ambil pusing dengan hasil survei tersebut.

"Sebelum adanya survei sekarang, sebelumnya sudah ada survei yang lain ya dan kita sudah di atas 10 persen. Makanya kalau dengan survei itu kita woles saja ya," kata Luluk di Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2024).

Luluk berujar, survei yang ada memang merupakan gambaran situasi politik di suatu daerah. Namun, survei itu juga bisa menjadi semangat baginya untuk bekerja keras meningkatkan elektabilitasnya.

"Survei itu bisa menjadi cerminan tetapi di sisi lain karena kita ini juga di dunia yang sama, kita juga punya academic background yang paham bagaimana survei itu bisa dilakukan, itu cukup memberikan semangat dan lecutan untuk kami jauh lebih bekerja dengan keras dan membalikan angka-angka yang itu di-record oleh salah satu lembaga survei," jelas Luluk.

Meski demikian, Luluk menyinggung soal dugaan adanya politik survei. Dia berharap, tak ada lagi hasil survei yang sama persis dengan hasil Pilgub Jawa Timur nantinya. 

"Jadi kita lebih rileks lebih santai. Tapi tadi aku bilang, jangan sampai nanti ada politik survei lagi yang memang dari awal sudah nge-tag seseorang, nanti hasil akhirnya akan sebegitu," tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: