Raja Ampat Diusulkan Jadi Cagar Biosfer Program UNESCO

Oleh: Tarmizi Hamdi
Kamis, 26 September 2024 | 13:00 WIB
Destinasi wisata Raja Ampat di Papua Barat. (Foto/Travel Indonesia)
Destinasi wisata Raja Ampat di Papua Barat. (Foto/Travel Indonesia)

BeritaNasional.com - Raja Ampat, Papua Barat, diusulkan menjadi cagar biosfer di bawah program Man and the Biosphere (MAB) UNESCO.

Usulan tersebut diungkapkan pada acara Sosialisasi dan Konsultasi Publik yang diadakan di Wasai, Raja Ampat, pada Selasa (24/9/2024). 

Ketua Komite Nasional MAB-UNESCO Indonesia Maman Turjaman menjelaskan usul ini menjadi upaya mendukung pelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pembangunan berkelanjutan.

Maman menuturkan Raja Ampat dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut terunik di dunia. 

Pengelolaan wilayah ini bakal melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat adat, sektor swasta, LSM, dan akademisi. 

"Keberhasilan pengelolaan Raja Ampat sebagai cagar biosfer bergantung pada sinergi antara semua pihak yang terlibat," ucap Maman yang dikutip dari laman BRIN pada Kamis (26/9/2024).

Status Cagar Biosfer tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam ekonomi berkelanjutan melalui pariwisata ramah lingkungan dan perikanan berkelanjutan.

Proses nominasi Raja Ampat sebagai cagar biosfer dimulai pada 2023 dengan berbagai konsultasi publik dan sosialisasi untuk memperkuat dokumen nominasi.

Maman menekankan status ini tidak akan mengubah kewenangan lokal, tetapi memperkuat kerja sama dalam melestarikan ekosistem serta menjaga stabilitas ekonomi dan sosial.

Pengelolaan berbasis kearifan lokal akan tetap menjadi prioritas dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat adat.

Dengan status cagar biosfer, Raja Ampat menjadi pusat penelitian internasional untuk keanekaragaman hayati laut dan perubahan iklim. 

"Raja Ampat memiliki potensi besar untuk menjadi contoh global dalam konservasi dan pembangunan berkelanjutan," tambah Maman.

Raja Ampat diharapkan diresmikan sebagai cagar biosfer dalam pertemuan tahunan MAB-UNESCO di Hangzhou, Tiongkok, pada 2025. 

Dengan begitu, Raja Ampat akan menjadi cagar biosfer pertama di Papua, yang menggabungkan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: