Pilgub Jakarta 2024

5 Program Unggulan Ridwan Kamil-Suswono, Ada Apa Saja Sih?

Oleh: Lydia Fransisca
Sabtu, 28 September 2024 | 14:00 WIB
Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 1 Pilgub Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (Rido) telah menyiapkan berbagai solusi atas permasalahan yang ada di Jakarta. Hal ini pun telah mereka pamerkan setelah keduanya mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Visi misi mereka secara resmi juga sudah dikirimkan ke KPU DKI Jakarta. Hasilnya, mereka menjadi paslon dengan visi misi terpanjang, yakni 65 halaman.

Dalam kegiatannya pun Ridwan Kamil dan Suswono sudah mempromosikan gagasan mereka tersebut. Ridwan Kamil pernah mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki 70 gagasan untuk membenahi Jakarta.

Beberapa gagasannya itu pun sempat viral karena menuai polemik dari masyarakat. Bahkan, banyak juga yang mempertanyakan kejelasan lebih lanjut dari program-program itu.

Berikut lima contoh program Ridwan Kamil-Suswono yang telah dia paparkan ke warga Jakarta.

1. Hunian Vertikal

Di program ini, Rido berencana untuk membangun hunian seperti rusunawa dan rusunami yang terintegrasi dengan pusat ekonomi dan transportasi publik.

Oleh karena itu, pembangunan hunian vertikal ini direncanakan akan dibangun di atas pasar. Ridwan Kamil juga mengakui jika dirinya pernah tinggal di hunian vertikal saat dia di Hongkong sehingga dia bakal mereplikasi hal tersebut di Jakarta.

Juru Bicara Rido, Mulya Amri mengatakan, hunian vertikal bisa menjadi solusi bagi warga yang ingin memiliki tempat tinggal. 

"Hunian vertikal di pusat kota Jakarta sering dianggap orang kurang masuk akal, tetapi sebetulnya sangat masuk akal karena di pusat kota yang mahal adalah lahannya," kata Muli dalam keterangan resminya, Selasa (10/9/2024).

"Sementara biaya konstruksi untuk membangun hunian vertikal itu sama saja, antara dibangun di pusat kota maupun di pedesaan. Jadi yang perlu diakali adalah bagaimana mengurangi biaya tanahnya," tambahnya.

Muli menilai, biaya tanah ini bisa dikurangi dengan menambah jumlah unit di atas lahan yang dibangun. Pengurangan biaya lahan juga bisa diakali dengan menggunakan lahan milik Pemda DKI.

"Pemda DKI punya banyak lahan di pusat kota yang bisa dimanfaatkan untuk hunian vertikal, seperti pasar, stasiun, terminal. Ini konsep simbiosis mutualisme juga karena pasar butuh pembeli yang berasal dari warga dan warga butuh pasar," ujar Muli.

Karena lahan yang digunakan untuk membangun hunian vertikal merupakan milik Pemda, maka tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli lahan. Dampaknya, unit yang dijajakan untuk warga bisa sangat terjangkau. 

"Belum lagi nanti ditambah dengan program pemerintah pusat dari Presiden terpilih Pak Prabowo. Lalu ada juga memanfaatkan dana kewajiban dari pengembang dan lain-lain. Unitnya bisa semakin terjangkau. Berdasarkan hal ini kami menganggap hunian vertikal bisa dibangun di Jakarta," tegasnya. 

2. Anggaran RW Rp200 Juta Tiap Tahun dan Menaikkan Insentif Pengurus RT-RW

Ridwan Kamil-Suswono akan memberikan anggaran Rp200 juta ke 2.700 RW yang ada di Jakarta. Anggaran ini diberikan agar tiap RW memiliki kewenangan sendiri untuk mengembangkan daerahnya masing-masing.

Dari anggaran ini, tiap daerah bisa mengurus wilayahnya masing-masing. Misalnya, ingin berfokus untuk memajukan budaya Betawi atau mengadakan penghijauan dan lain sebagainya.

"Jakarta itu harus berkeadilan. Maka salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta. Saya sudah melakukan. Masa Bandung bisa, Jakarta nggak? Apa yang terjadi? RW-RW, warganya ikut mikirin mendesain sendiri wilayahnya," kata RK di hadapan Bamus Betawi di Jakarta Timur, dikutip Sabtu (7/9/2024).

"Coba bayangkan, terjadi perdebatan. Ini duit dari Pak Gubernur mau diapain? Apa ngurusin selokan? Apa bikin gerbang? Apa bikin modal UMKM warga RW-nya? Silakan. Jadi nggak semua urusan, perintilan-perintilan harus semua diputuskan Balai Kota," tambah RK.

Ridwan Kamil sempat membeberkan contoh nyata manfaat anggaran Rp200 juta ini. Kala itu di Bandung, dia meminta para RW untuk segera membeli motor triseda guna menjadi motor kebersihan dengan anggaran tiap RW yang telah diberikan.

"Contoh waktu di Bandung, izin ya. Saya kasih Rp100 juta per RW. Saya bilang tahun pertama, beli motor triseda dulu buat RW-RW yang tidak punya motor kebersihan," ungkap RK.

Setelah membeli motor kebersihan itu, RW di Bandung akhirnya menyabet penghargaan Adipura. Padahal, Bandung sudah absen meraih penghargaan itu selama belasan tahun.

"Jadi bersih, Pak. Menang Adipura dari belasan tahun nggak pernah menang. Nah itu. Jadi kombinasi berkeadilan, RW-RW diberi anggaran, dibimbing oleh pemimpinnya, disupervisi orang-orang berilmu, saya yakin lima tahun itu jadi perubahan yang luar biasa," tandasnya.

Tidak hanya itu, Rido juga akan meningkatkan insentif pengurus RT dan RW. Tujuannya, agar mereka bersemangat mengurus daerahnya masing-masing dengan benar. 

“Dalam kaitan dengan desentralisasi anggaran RW, penghasilan pengurus RT-RW yang kerja keras luar biasa akan kita naikkan. Merekalah yang menjadi ujung tombak untuk program-program pengembangan grass root, dari mulai penataan area mereka, pelestarian kegiatan seni-budaya setempat, hingga aktivitas ekonomi,” ujar Ridwan Kamil.

3. Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) 

Jubir Pasangan RIDO Fahlino Sjuib menjelaskan, Kredit Mesra adalah program yang memberikan kemudahan bagi masyarakat ekonomi lemah untuk mengakses pembiayaan perbankan. 

Mudahnya, program ini akan memberikan bantuan pinjaman uang kepada warga yang tidak memungkinkan untuk meminjam bank. Pinjaman ini pun tak akan dikenakan bunga dan tanpa agunan alias jaminan.

"Warga Jakarta, khususnya pelaku usaha ultra mikro perorangan yang belum bankable bisa mendapatkan fasilitas pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga dengan plafon maksimal Rp5 juta dengan jangka waktu pinjaman antara 6-12 bulan," kata Fahlino dalam keterangan resminya, Jumat (27/9/2024).

Meskipun begitu, terdapat persyaratan yang dipenuhi agar warga bisa mendapatkan bantuan kredit ini. Syaratnya, warga yang meminjam harus terdiri dari lima orang. Tujuannya, jika ada yang terhambat membayar, maka empat orang itu harus menanggung bersama-sama.

Kredit Mesra juga sebenarnya sudah diterapkan di Jawa Barat. Kala itu, program ini menjadi salah satu upaya Pemprov Jawa Barat dalam memerangi fenomena tingginya ketergantungan masyarakat dengan pinjol dan rentenir.

Di Jawa Barat, Kredit Mesra dikerjasamakan dengan Bank BJB sejak 2018. Program ini pun berjalan sukses dan sudah diterapkan di empat provinsi lainnya. Oleh karena itu, program ini akan dilaksanakan oleh Bank DKI jika nanti dia terpilih menjadi pemimpin Jakarta.

"Salah satu buktinya, di akhir masa jabatan Pak Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat di tahun 2023, sebanyak 17.029 penerima dari 2.820 kelompok dari 1.955 rumah ibadah telah merasakan manfaat Kredit Mesra dengan total penyaluran sebesar Rp77,5 miliar," ungkap Fahlino.

4. Dokter dan Mobil Curhat Keliling

Rido menginginkan negara hadir untuk warganya tanpa melulu warganya yang dapat ke negara jika membutuhkan sesuatu.

Hal itu diwujudkan dengan menghadirkan layanan kesehatan mobile. Layanan mobile ini membuat tim medis menghampiri warga dengan kendaraan khusus untuk membawa perlengkapan pengobatannya.

Dalam semangat ini, setidaknya akan ada program Dokter Keliling. Sesuai namanya, dokter akan berkeliling menemui warga yang tidak memungkinkan untuk mengakses layanan kesehatan di puskesmas.

"Ada dokter keliling nanti ya, nanti dibayarin oleh Pemprov untuk mereka-mereka yang kesulitan berobat ke puskesmas gitu ya. Bentuknya bisa sendiri dokter kelilingnya, atau pengobatan seperti ini, di tempat-tempat balai RW masing-masing," kata Ridwan Kamil di Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2024).

Tak cuma kesehatan fisik, kesehatan mental juga diperhatikan Rido. Program serupa pun dihadirkan dengan nama Mobil Curhat Keliling. 

Mobil ini akan berisikan psikolog dan tokoh agama untuk mendengarkan curhatan warga Jakarta. 

"Supaya tidak menuju ke sakit mental, negara datang pada saat orangnya sedang stres tadi. Bentuknya apa ada aplikasi kalau mau curhat," jelas Ridwan Kamil.

"Kalau aplikasi tidak cukup, pengen ketemu ada mobilnya parkir di Balai RW, parkir di car free day, parkir di taman di dalamnya ada psikolog, ada ustaz. Jadi dengan curhat saja minimal 50 persen stresnya kan bisa berkurang," tandasnya.

5. Anak Sekolah Sahabat Lansia

Rido menemukan fenomena kesepian yang selalu dirasakan ketika sudah menjadi lansia. Oleh karena itu, Rido berjanji akan membuat Jakarta lebih humanis bagi semuanya.

Caranya, Rido akan mewajibkan anak-anak di sekolah memiliki teman lansia. Hal ini akan dimasukkan sebagai tugas untuk anak-anak sekolah.

Kemudian, mereka akan bertemu dengan lansia yang sudah menjadi sahabatnya itu sebulan sekali. Dalam pertemuannya, anak-anak dan para lansia akan bercakap dan bertukar informasi lintas zaman.

"Insya Allah ada program nanti anak sekolah harus punya sahabat lansia. Sebulan sekali lansianya dikunjungi oleh anak sekolah, dibawa makanan, selfie-selfie sehingga terjadi transfer komunikasi antargenerasi," jelas Ridwan Kamil.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: