Indonesia Timur Kekurangan Dokter

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:30 WIB
Indonesia Timur kekurangan dokter (Foto/Every pixel)
Indonesia Timur kekurangan dokter (Foto/Every pixel)

BeritaNasional.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan secara terpusat oleh pemerintah dapat mendorong pemerataan distribusi dokter di Indonesia. Ini juga bisa menjangkau wilayah-wilayah yang masih kekurangan ahli medis.

"Pengelolaan SDM ini harus sentralisasi, negara yang harus mengelola sehingga nanti pendistribusiannya itu bisa dikelola oleh pusat dan kemudian pusat bisa mendistribusikan dokter di mana pun tempatnya," kata Ketua Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi.

Adib menjelaskan, apabila hanya dilihat dari segi kuantitas, jumlah total dokter di Indonesia disebut belum cukup mengakomodasi kebutuhan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Masalah ini makin jelas jika melihat aspek perbandingan persebaran dokter di satu wilayah dengan wilayah lainnya.

"Kalau bicara mengenai angka ini akan semakin bermasalah kalau kita bicara wilayah Indonesia timur. Dengan persentase 1 dokter banding 1.000 warga. Kalau dibandingkan di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua ternyata di sisi wilayah timur Indonesia proporsi dokter sangat kurang," ujarnya dikutip dari Antara.

Penyebabnya dipengaruhi oleh tingkat ekonomi dari suatu wilayah di mana wilayah dengan perekonomian yang lebih berkembang cenderung memiliki dokter lebih banyak.

Oleh karena itu, Adib mendorong pemerintah untuk menyusun kebijakan strategis dalam hal pengelolaan SDM kesehatan yang tidak hanya berfokus pada aspek kuantitas. Namun juga harus memperhatikan distribusi ke daerah.

"Indonesia ini kan adalah negara kepulauan jadi mengambil sebuah kebijakan strategis di dalam pengelolaan SDM atau tata kelola tenaga medis dan kesehatan. Tak hanya kita sekedar bicara jumlah tapi kita harus membuat sebuah kebijakan terkait permasalahan distribusi juga," katanya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: