Kisah Sepak Terjang dan Ambisi Sammy Basso Meneliti Progeria

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 11 Oktober 2024 | 04:00 WIB
Sammy Basso, penderita sekaligus peneliti progeria. (Foto/Instagram @sammybasso)
Sammy Basso, penderita sekaligus peneliti progeria. (Foto/Instagram @sammybasso)

BeritaNasional.com - Sammy Basso telah tutup usia pada 5 Oktober 2024 di usia 28 tahun. Namun, sepak terjangnya semasa hidup sebagai penderita progeria patut diacungi jempol.

Semangatnya untuk bertahan hidup dan memberikan kesadaran terhadap penyakit progeria juga begitu menginspirasi warga dunia.

Pria yang lahir pada 1 Desember 1995 ini menjadi akademisi berkolaborasi dengan ilmuwan untuk meneliti penyakit progeria.

Tujuannya adalah menemukan solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup penderita progeria di seluruh dunia. Kehadirannya dalam dunia pengetahuan telah memberi dorongan tambahan bagi para peneliti untuk terus maju dalam pencarian pengobatan bagi penyakit ini.

Riwayat Pendidikan Sammy Basso

Sammy Basso tidak pernah membiarkan penyakitnya menghalangi pendidikannya hingga menjadi seorang peneliti dan akademisi. Berikut adalah detail perjalanan pendidikan Sammy yang dilansir dari progeriaresearch dan euronews:

1. Pendidikan Menengah dan Minat Akademis  

 Sammy menyelesaikan pendidikan menengah atas dengan hasil yang sangat baik. Ia dikenal memiliki minat mendalam terhadap ilmu pengetahuan, terutama di bidang biologi. Minat ini menjadi fondasi penting bagi perjalanan akademisnya di universitas.

2. Gelar Sarjana dalam Ilmu Alam  

Sammy melanjutkan pendidikannya di Universitas Padua (Università degli Studi di Padova), salah satu universitas tertua dan terkemuka di Italia. 

Pada 2018, dia berhasil meraih gelar sarjana dalam bidang Ilmu Alam (Natural Sciences). Pendidikan ini memungkinkannya untuk mendalami ilmu biologi yang relevan dengan kondisinya sebagai penderita progeria. 

Sammy memiliki pemahaman yang mendalam tentang penyakitnya dan mampu berpartisipasi dalam diskusi ilmiah tentang genetika dan biologi manusia.

3. Penelitian dan Minat dalam Progeria  

Setelah meraih gelar sarjana, Sammy terus memperluas pengetahuannya tentang progeria. Ia terlibat dalam berbagai proyek dan kolaborasi ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang penyakit ini.

Sammy memiliki motivasi yang kuat untuk memahami progeria dari perspektif ilmiah dan membantu mendorong penelitian lebih lanjut tentang terapi dan pengobatan potensial.

4. Pascasarjana dalam Biologi Molekuler  

Sammy melanjutkan studinya ke tingkat pascasarjana dengan mengambil program magister di bidang Biologi Molekuler di Universitas Padua. 

Pendidikan ini memberikan Sammy pemahaman yang lebih dalam tentang genetika dan biologi molekuler, yang sangat relevan dengan misinya untuk memajukan penelitian tentang progeria. 

Dengan pendidikan ini, Sammy berpartisipasi dalam diskusi ilmiah mengenai pengembangan terapi genetik untuk penyakit langka seperti progeria.

Dengan latar belakang akademis yang solid dan komitmennya terhadap penelitian, Sammy Basso tidak hanya dikenal sebagai individu yang mampu mengatasi tantangan hidup dengan progeria, tetapi juga sebagai akademisi yang berkontribusi pada penelitian yang lebih luas tentang penyakit ini.

Berbagai upaya dari para peneliti serta dukungan dari individu seperti Sammy Basso membawa dunia medis semakin dekat untuk menemukan terobosan penting dalam pengobatan progeria. 

Meskipun perjalanan ini masih panjang, dedikasi yang ditunjukkan oleh para ilmuwan dan komunitas penderita progeria memberikan harapan besar bagi masa depan pengobatan penyakit langka ini.

(Helvi Handayani/Magang)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: