Peraih Nobel: Gaza Seperti Jepang Usai Dijatuhi Bom Nuklir

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 13 Oktober 2024 | 09:00 WIB
Gaza seperti Jepang usai bom nukllir (Foto/UNRWA)
Gaza seperti Jepang usai bom nukllir (Foto/UNRWA)

BeritaNasional.com - Saat ini kondisi anak-anak di Jalur Gaza mirip dengan Jepang, usai bom nuklir menjatuhkan serangan pada akhir Perang Dunia II.

Hal ini diungkapkan Toshiyuki Mimaki, Ketua bersama Nihon Hidankyo yang merupakan kelompok pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang terdiri dari penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki.

“Di Gaza, anak-anak yang berdarah dipegang oleh orang tua mereka. Ini seperti di Jepang 80 tahun yang lalu,” kata Mimaki.

Anak-anak di Hiroshima dan Nagasaki, lanjutnya, kehilangan ayah dan ibu mereka dalam perang itu.

“Rakyat menginginkan perdamaian. Namun, para politisi bersikeras melancarkan perang dengan mengatakan, 'Kami tidak akan berhenti sampai kami menang.' Saya rasa hal ini berlaku untuk Rusia dan Israel dan saya selalu bertanya-tanya apakah kekuatan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak dapat menghentikannya," ucapnya.

Mimaki juga mengingatkan bahwa senjata nuklir tidak membawa perdamaian. Senjata nuklir bisa digunakan oleh teroris.

“Jika Rusia menggunakannya untuk melawan Ukraina, atau Israel untuk menyerang Gaza, maka hal ini tidak akan berhenti di situ saja,” tuturnya.

Mimaki berusia tiga tahun ketika bom atom dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 yang menewaskan 140.000 orang.

Dikutip dari Antara, tiga hari kemudian, bom lain menghantam Nagasaki dan menewaskan 70.000 orang lainnya. Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945, mengakhiri Perang Dunia II.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: