Ini Penyebab Si Kecil Terlambat Bicara

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:03 WIB
(Ilustrasi/Freepik)
(Ilustrasi/Freepik)

BeritaNasional.com -  Terdapat dua faktor yang menjadi penyebab keterlambatan bicara (speech delay) yang berakibat terganggunya tumbuh kembang anak. 

Dilansir kantor berita Antara, Selasa (15/10/2024) Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Fitri Hartanto mengungkapkan dua faktor tersebut yakni intrinsik dan ekstrinsik. 

Faktor intrinsik menyebabkan speech delay tipe sekunder yang disebabkan oleh kelainan organ, gangguan saraf, gangguan perilaku, gangguan kognitif, termasuk di dalamnya juga keterlambatan perkembangan (maturation delay).

Sementara faktor ekstrinsik menjadi penyebab speech delay tipe primer yang terjadi pada aspek bahasa.

"Secara umum, faktor ekstrinsik disebabkan oleh stimulasi yang kurang dan pembelajaran yang salah sehingga anak mengalami speech delay," terangnya. 

Menurut dia, kekurangan stimulasi terjadi karena pola asuh anak yang permisif seperti menuruti kemauan anak tanpa menggunakan bahasa ucapan, tetapi hanya melalui gestur.

Kondisi ini diperparah dengan pola asuh yang overprotektif, yaitu anak yang selalu dilayani kemauannya agar tidak menangis.

"Kalau hanya meraih tangan atau menunjuk saja sudah diberikan keinginannya dengan harapan agar anak tidak menangis, ini tidak memberi kesempatan anak belajar dengan benar. Harus diperbaiki dengan bahasa ucap," tegasnya. 

Lebih lanjut Fitri menyampaikan, pembelajaran yang salah biasanya terjadi karena anak dipaksa untuk bilingual atau belajar banyak bahasa di usia awal, alih-alih fokus belajar satu bahasa untuk berkomunikasi.

Kemudian, anak-anak disuruh belajar bahasa secara mandiri tanpa pendampingan orang tua sehingga berisiko mengalami kesalahan dalam kosakata maupun menterjemahkan bahasa.

Ia menyebut, anak-anak perlu perlu distimulasi untuk berbicara tahapan pengenalan, pemahaman, dan pengucapan.

"Tidak bisa anak setelah melalui tahapan pengenalan, anak langsung disuruh mengucap tanpa memahami apa yang diucapkan," tukasnya. sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: