Profil Menag Nasaruddin Umar: Ulama Moderat dan Inovatif di Indonesia
BeritaNasional.com - Nasaruddin Umar baru saja didapuk sebagai menteri agama (Menag) di Kabinet Merah Putih era Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sebelum menjabat Menag, Nasaruddin dikenal sebagai salah seorang ulama terkemuka di Indonesia. Ia lahir pada 23 Juni 1959 di Ujung Bone, Sulawesi Selatan.
Nasaruddin adalah sosok yang tidak hanya berperan dalam dunia keagamaan, tetapi juga ranah akademik dan sosial.
Sebagai tokoh Islam yang moderat, ia aktif menyuarakan pemahaman Islam yang inklusif dan damai, serta memperjuangkan hak-hak perempuan dalam Islam.
Latar Belakang Pendidikan
Nasaruddin Umar menempuh pendidikan tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan memperoleh gelar sarjana dalam bidang studi Islam.
Ia melanjutkan studi hingga memperoleh gelar magister dan doktor dalam bidang tafsir Al-Qur'an.
Ia juga belajar di McGill University, Kanada, dan sebagai salah seorang mahasiswa yang menjalani program Ph.D di Universitas Leiden, Belanda (1994-1995).
Setelah mendapatkan gelar doktoral, ia pernah menjadi sarjana tamu di Sophia University, Tokyo (2001), sarjana tamu di SOAS University of London (2001-2002), dan sarjana tamu di Georgetown University, Washington DC (2003-2004).
Karier dan Jabatan
Sepanjang kariernya, Nasaruddin telah menempati berbagai posisi penting baik di pemerintahan maupun di organisasi keagamaan.
Beberapa jabatan yang pernah dipegangnya, antara lain:
1. Imam Besar Masjid Istiqlal: Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar memimpin salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara. Di bawah kepemimpinannya, Masjid Istiqlal menjadi pusat dakwah dan kajian Islam yang moderat dan inklusif.
2. Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (2011-2014): Selama menjabat sebagai Wakil Menteri Agama, ia berperan dalam memperbaiki berbagai program keagamaan dan pendidikan Islam di Indonesia, termasuk memperkuat moderasi beragama di tengah masyarakat yang beragam.
3. Guru Besar Tafsir Al-Qur’an UIN Syarif Hidayatullah: Sebagai akademisi, Nasaruddin terus memberikan kontribusi melalui pengajaran dan penelitian di bidang tafsir Al-Qur’an. Ia sering kali menyampaikan tafsir yang mendalam, namun relevan dengan konteks kekinian.
Pemikiran tentang Moderasi dan Kesetaraan Gender
Nasaruddin Umar dikenal dengan pemikirannya yang moderat dan progresif, terutama terkait dengan isu-isu gender.
Melalui karyanya tentang kesetaraan gender, ia berupaya menunjukkan bahwa ajaran Islam tidak mendiskriminasi perempuan.
Ia menekankan pentingnya interpretasi yang tepat dan kontekstual terhadap teks-teks keagamaan agar Islam dapat terus relevan di era modern.
Selain itu, ia kerap menyuarakan pentingnya persatuan dalam kebinekaan dengan menekankan bahwa Islam harus menjadi rahmatan lil 'alamin, yaitu agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam.
(Fadia Rahma Baitullah/Magang)
5 bulan yang lalu
DUNIA | 20 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 16 jam yang lalu
HUKUM | 21 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 14 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu