Festival Museum dan Sejarah Jakarta Telah Hadir, Saksikan Keseruannya di Kota Tua

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 22 Oktober 2024 | 05:00 WIB
Salah satu penampilan di Festival Museum dan Sejarah Jakarta. (Foto/Disbud DKI)
Salah satu penampilan di Festival Museum dan Sejarah Jakarta. (Foto/Disbud DKI)

BeritaNasional.com - Pemprov Jakarta melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Festival Museum dan Sejarah Jakarta di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, pada 19-20 Oktober 2024.

Festival tersebut berisi seminar nasional, pameran yang didukung dengan teknologi digital dan desain kekinian, bazar buku sejarah, talkshow, dan pengenalan destinasi wisata Jakarta.

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana mengatakan terdapat 74 museum di wilayah Jakarta.

Iwan menuturkan setiap museum tersebut tentunya memiliki koleksi-koleksi dengan beragam informasi sejarah yang dapat disajikan kepada pengunjung.

Iwan menyampaikan demikian halnya dengan setiap wilayah kabupaten/kota administrasi memiliki potensi objek kebudayaan yang beragam baik yang terkategorikan Cagar Budaya, Warisan Budaya Takbenda, ataupun bukan keduanya namun mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi serta pariwisata.

“Festival Museum dan Sejarah Jakarta dilaksanakan dalam rangka melaksanakan inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan, dan publikasi permuseuman,” ujar Iwan pada Senin (21/10/2024).

Ia menilai keberagaman informasi tersebut akan lebih efektif jika disajikan dalam bentuk festival. Maka itu, aktivitas tersebut dilaksanakan dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya terkait sejarah dan permuseuman.

Iwan menjelaskan, kualitas dari edukasi tersebut juga perlu didukung dengan kemajuan industri, inovasi, dan infrastruktur yang mumpuni. Perihal tersebut yang juga menjadi perhatian dari International Council of Museums (ICOM) pada International Museum Day 2024 yang mengusung tema ‘Museums, Education and Research’.

“Museum bukan hal baru menjadi sumber pembelajaran dan penyajian sejarah menjadi penting adanya mengingat nantinya pengunjung berasal dari segala lapisan umur dan beragam latar belakang pendidikan,” katanya.

Ia berharap seluruh pengunjung dapat teredukasi dengan informasi yang berasal dari koleksi museum dan sejarah dari setiap museum dan wilayah administrasi yang turut berpartisipasi.

“Sehingga pengetahuan yang didapat menjadi pembelajaran dan pengalaman tersendiri bagi masyarakat dan bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari baik sebagai pelajar, mahasiswa, akademisi, ataupun masyarakat umum,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: