Doa Bisa Membuat Panjang Umur? Yuk Simak Apa Saja Kekuatan Doa

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 07:00 WIB
Pray (BeritaNasional/Freepik)
Pray (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Tubuh kita ternyata memberikan respon positif ketika kita berdoa. Salah satu dampak tersebut bisa menurunkan tekanan darah loh...

Apa saja efek baiknya. Cek di sini. 

1. Bisa meningkatkan kesehatan mental

Dr. Harold Koenig, penulis Agama dan Kesehatan Mental:
Penelitian dan Aplikasi Klinis mengungkapkan di laman Healthline orang yang berdoa cenderung memiliki belas kasihan pada orang lain. Doa juga memiliki efek yang sama pada kesehatan mental. Efek positif doa mirip dengan meditasi dan yoga.

Doa memiliki manfaat untuk kesejahteraan mental, lalu meluas ke kesehatan fisik. 

"Memang, doa tidak bisa terwujud begitu saja, tetapi setidaknya orang yang berdoa akan merasa tenang, mengurangi kecemasan dan stres serta meningkatkan kesehatan mental seseorang," ujar Dr. Harold Koenig.

2. Menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kekebalan tubuh

Kecemasan dan stres yang berkurang akan membuat fungsi fisiologis tubuh menjadi lebih baik. Ini membuat tekanan darah menjadi lebih rendah, sistem kekebalan tubuh meningkat serta kadar hormon kortisol (hormon stres) menjadi lebih rendah, tutur laman Healthline.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Dr. Harold Koenig dan rekannya pada 2009, enam sesi doa pribadi per minggu akan menurunkan gejala depresi dan kecemasan. Selain itu, berdoa bisa meningkatkan optimisme seseorang. Tentu, doa ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

3. Nafas menjadi tenang dan teratur

Menurut Dr. Herbert Benson, spesialis kardiovaskular di Harvard Medical School mengungkapkan bahwa tubuh melakukan respons relaksasi saat kita berdoa atau bermeditasi. Saat respons relaksasi terjadi, detak jantung akan melambat, napas menjadi lebih tenang dan teratur serta metabolisme tubuh menurun.

Kondisi fisiologis ini berkorelasi dengan gelombang otak yang lebih lambat, ketenangan pikiran, kewaspadaan dan perasaan yang terkontrol, jelas Dr. Herbert Benson di laman Healthline. 

4. Meningkatkan kadar dopamin

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Andrew Newberg, direktur Pusat Spiritualitas dan Pikiran di University of Pennsylvania, menyebut bahwa doa dan meditasi bisa meningkatkan kadar dopamin, seperti yang dilansir oleh laman Huffpost. Dopamin bertanggung jawab atas kesenangan dan kebahagiaan.

Penelitian ini melibatkan umat Buddha di Tibet serta biarawati Fransiskan yang sedang berdoa. Dalam penelitian ini, ditemukan penurunan aktivitas di otak yang berkaitan dengan perasaan dan orientasi spasial pada kedua kelompok tersebut.

5. Mengurangi migrain dan sakit kepala

Ken Pargement dari Green State University Bowling membuat penelitian tentang efek doa pada manusia. Penelitian ini melibatkan satu kelompok orang yang menderita migrain. Mereka diminta untuk bermeditasi selama 20 menit per hari dan mengulangi kalimat bernada spiritual yang sama, yakni "Tuhan itu baik. Tuhan itu damai. Tuhan itu cinta."

Sementara, kelompok lain mengucapkan mantra non-spiritual seperti "Rumput hijau. Pasir lembut." Hasilnya, para mediator spiritual lebih jarang mengalami sakit kepala dibanding kelompok yang mengulang-ulang kalimat netral dan non-spiritual, terang laman Huffpost.

6. Bisa hidup lebih lama dari mereka yang tidak berdoa.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Gerontology dan melibatkan 4.000 orang berusia lanjut dari Durham, Inggris menghasilkan temuan yang mengejutkan. Orang-orang yang rutin berdoa dan bermeditasi akan menghadapi penyakit lebih baik dan memiliki kemungkinan hidup lebih lama daripada orang yang tidak melakukannya. Bagaimana bisa?

Ternyata, menurut penelitian yang dilakukan oleh Herbert Benson, orang-orang yang melakukan praktik spiritual dalam jangka panjang akan menonaktifkan gen yang memicu peradangan dan kematian sel. Ini berkat pikiran yang positif dan tenang setelah melakukan sesi doa, jelas laman Huffpost.

7. Mengurangi nyeri dan kecemasan pasca operasi caesar

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Beiranvand S, Noparast M, Eslamizade N dan Saeedikia S yang diterbitkan di jurnal Acta Medica Iranica di tahun 2014, menemukan bahwa berdoa mengurangi nyeri dan kecemasan pasca menjalani operasi caesar.

Penurunan nyeri yang signifikan terjadi selama 3-6 jam setelah berdoa. Selain itu, berdoa dan bermeditasi bisa mengurangi mual, muntah dan kecemasan pasca operasi. Tetapi, tidak ada hasil yang signifikan dalam respons fisiologis tubuh, seperti tekanan darah sistolik dan diastolik, detak jantung dan respirasisinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: