Pejabat AS dan Korsel Akan Lakukan Pertemuan terkait Pengiriman Pasukan Korut ke Rusia
BeritaNasional.com - Para pejabat tinggi urusan luar negeri dan pertahanan dari Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) akan bertemu di Washington. Kedua sekutu tersebut cemas atas penempatan sekitar 10.000 tentara Korea Utara (Korut) ke Rusia.
Para pejabat dan analis AS mengatakan, China mungkin tidak senang dengan semakin besarnya pengaruh Rusia terhadap Korea Utara. Jika China memilih untuk meredamnya, maka China dapat membatasi ekspor bahan-bahan yang mungkin digunakan Korut untuk produksi amunisi.
Dikenal sebagai pertemuan 2+2, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin akan menjadi tuan rumah bersama Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul dan Menteri Pertahanan Kim Yong Hyun di Washington. Mereka siap berkoordinasi mengenai ancaman keamanan mendesak yang dihadapi aliansi tersebut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan, agenda utama adalah diskusi mengenai perluasan hubungan Korea Utara dengan Rusia. Ini mencakup pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia, serta berbagai tindakan provokatif lainnya yang dilakukan Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir.
Dikutip dari VOA, konsultasi terbaru antara Washington dan Seoul itu terjadi hanya dua pekan setelah Tim Pemantau Sanksi Multilateral yang baru dibentuk, sebuah kelompok yang dibentuk pada pertengahan Oktober oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang dan sekutu lainnya, berusaha mengoordinasikan penegakan sanksi terhadap Korea Utara dengan lebih baik.
Kelompok tersebut mengatakan meskipun jalan menuju dialog dengan Korea Utara masih terbuka, mereka berkomitmen untuk mempertahankan rezim non-proliferasi global dan mengatasi ancaman yang timbul dari program-program senjata api pemusnah massal dan rudal balistik Korea Utara, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB..
Beberapa analis berpendapat bahwa dengan mengirimkan pasukan untuk mendukung perang Rusia melawan Ukraina, Korea Utara mungkin memperoleh kesempatan untuk menguji efektivitas rudal balistik dan amunisinya.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 20 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 18 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu