Ridwan Kamil Siap Gelontorkan Rp1 Triliun untuk Intervensi Tingginya Harga Pangan di Jakarta

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 06 November 2024 | 13:05 WIB
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK). (Foto/Tim RK-Suswono).
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK). (Foto/Tim RK-Suswono).

BeritaNasional.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) mengungkapkan, pihaknya akan menyediakan anggaran Rp1 triliun untuk mencegah tingginya harga bahan pokok pangan.

RK berujar, anggaran Rp1 triliun ini akan diberi nama Dana Mitigasi Pangan. Namun, RK tak merincikan lebih lanjut bagaimana caranya untuk mengintervensi tingginya harga pangan tersebut.

Adapun hal ini dia ungkapkan saat berdiskusi dengan KADIN DKI Jakarta. Dalam diskusi itu, ada warga yang mengeluhkan harga gorengan di Jakarta dipatok Rp2.500. Padahal, di Bandung gorengan masih bisa dinikmati di harga Rp1.000.

"Nah pangan tadi di Bandung katanya Rp1.000 gorengan, di sini satu setengah kali lipat ya Rp2.500.Kita punya anggaran sampai Rp1 triliun, Dana Mitigasi Pangan namanya untuk mengintervensi supaya harga tempe gorengan tadi, si mendoannya tidak naik terlalu signifikan," kata RK dalam paparannya.

Meski demikian, RK mengakui bahwa bahan pangan di Jakarta memang akan lebih mahal dibanding daerah lain. Namun, dia berusaha agar harga bahan pokok itu tak akan terlalu melonjak signifikan.

"Bahwa lebih mahal, tidak bisa dihindari. Memang ongkos di Jakarta enggak bisa diperbandingkan dengan kota-kota lain ya karena memang secara umum tingkat ekonominya lebih meningkat," tegas RK.

Tak hanya mengandalkan anggaran, RK juga akan mendorong adanya contract farming. Adapun contract farming merupakan program kerja sama Jakarta bersama daerah-daerah penghasil pangan dengan mengunci harga bahan pokoknya agar tetap stabil.

"Ya itu tadi ya, yang kita harus lakukan adalah minimal harga di pasarnya itu tidak terlalu fluktuatif dengan contract farming tadi," ujar RK.

Selanjutnya, eks Gubernur Jawa Barat itu juga akan mendorong warga Jakarta untuk menanam bahan pangan sendiri. RK pun berniat mencarikan lahannya agar warga gemar bertani secara modern.

"Kita belajar memotivasi agar minimal sayur-sayuran itu bisa ditanam sendiri, baik di lahan pribadi, lahan pemerintah yang nganggur, lahan swasta yang dipinjam oleh manajemen dari gubernurnya. Kira-kira begitu," jelas RK.

"Itu kalau membanjiri suplai lokal harusnya sekian persen harga pangan bisa turun, ujung-ujungnya gorengan yang tadi bisa mungkin lebih terjangkau gitu. Karena saya juga, ya semua orang Indonesia juga sama lah kita ini kelompok ahli gorengan kira-kira. Ada gorengan jualan, ada gorengan politik, dua hal ini," sambung RK sambil berkelakar.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: