Ridwan Kamil: Demokrasi Tak Selalu Memilih Orang Pintar tapi Orang Beruntung

BeritaNasional.com -  Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), menghadiri diskusi bertajuk Dialog Jakarta: Ragam Perspektif Membangun Kota bersama FISIP UI pada Jumat (15/11/2024).

Dalam kesempatan itu, RK memaparkan gagasan, visi, misi, dan programnya untuk memajukan Jakarta, seperti adanya mobil curhat, hunian vertikal, dokter keliling, dan lain sebagainya.

Di akhir sesi diskusi, RK menyampaikan bahwa program ketiga pasangan calon (paslon) dalam Pilgub Jakarta 2024 ini pada dasarnya mirip satu sama lain. Oleh karena itu, dia hanya menawarkan pengalamannya.

"Saya kira itu komitmennya, 70 persen jawaban saya datang dari yang pernah saya lakukan. Kalau keren-kerenan program, mirip-mirip, to be honest, gitu kan. Tapi saya bilang, ya, saya menawarkan pengalaman tadi," kata RK, dikutip dari tayangan YouTube akun FISIP Universitas Indonesia.

RK berharap penjelasannya bisa memberikan pencerahan sehingga para mahasiswa ini memutuskan untuk memilihnya dalam Pilgub Jakarta.

Meski demikian, RK mengaku tak masalah jika mereka memilih pasangan calon lain, karena itu adalah hak dalam berdemokrasi.

"Mudah-mudahan itu. Kalau tidak (memilih saya), nggak masalah juga, namanya juga demokrasi," ujar RK.

Lalu, RK menyebutkan bahwa demokrasi tidak selalu memilih orang pintar sebagai pemimpin. Namun, lanjutnya, demokrasi juga bisa memilih pemimpin yang beruntung.

"Kadang-kadang, orang tidak pintar, tidak berkapasitas, tapi beruntung, ya dia jadi pemimpin, dan lain sebagainya," ucap RK.

Oleh karena itu, RK mengisyaratkan bahwa dia tak masalah dengan hasil Pilkada Jakarta ini karena dia hanya menjalani takdir hidupnya.

"Jadi, ya, kita lihatlah. Saya hanya menjalani takdir. Saya kira itu. Terima kasih," tutupnya.