8 Teroris NII Ditangkap Densus 88, Ini Peran Mereka dalam Jaringan

Oleh: Bachtiarudin Alam
Jumat, 22 November 2024 | 00:02 WIB
Ilustrasi teroris. (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi teroris. (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap peran delapan tersangka teroris yang ditangkap di beberapa daerah pada Selasa, 19 November 2024.

Kedelapan tersangka merupakan bagian dari kelompok teror jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Tersangka pertama, dengan inisial NAA, merupakan Komandan Jawatan (KJ) di Komando Perang Wilayah Besar (KPWB) III Sumatera.

"Menjabat sebagai Sekretaris Kepala Jawatan (KJ) Komando Perang Wilayah Besar (KPWB)," kata Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar dalam keterangan tertulis pada Kamis (21/11/2024).

Selama masa jabatannya, NAA turut menghadiri kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk menyiapkan pasukan 'militer' dan Milad NII yang diselenggarakan di Sumatera Barat. Selain itu, NAA juga pernah mengikuti kegiatan Askar (pasukan) di Sumatera Barat.

NAA akhirnya berhasil ditangkap pada Selasa, 19 November 2024, pukul 06.02 WIB di depan ATM BANK BRI Sigambal, Jl. H. M. Said No.310, Perdamean, Kec. Rantau Selatan, Kab. Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Tersangka kedua, inisial JN, merupakan Komandan Kompas B Imam Bonjol NII Fraksi MYT. Dia ditangkap pada pukul 15.10 WIB di depan Villa Elite Jl. Padang Luar - Maninjau, Kabupaten Agam, pada Selasa, 19 November 2024.

Tersangka berikutnya, ER, merupakan bendahara kelompok NII MYT Kompas B Imam Bonjol. ER pernah mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka menyiapkan Askari (militer) dan Milad NII yang dilaksanakan di Sumatera Barat.

"Mengikuti kegiatan Askar (pasukan) di Sumatera Barat, ER ditangkap di Jorong Lundang, Kenagarian Penampung, Kec. Ampek Angkek, Kab. Agam, pada Selasa, 19 November 2024 pukul 15.09 WIB," ungkap Aswin.

Tersangka IS adalah Sekretaris NII Komando Perang Setempat (Kompas) Sumatera Barat. IS terlibat dalam kegiatan safari dakwah dan sosialisasi program NII 2024 di basecamp Komando Perang Setempat (Kompas) NII Sumbar.

IS diringkus di Jl. Lampung, Kelurahan Ibuah, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat pada Selasa, 19 November 2024, pukul 15.03 WIB.

Tersangka kelima, SW, pernah menghadiri Milad NII KPWB Sumatera, mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan askar (pasukan) serta Milad Proklamasi NII. SW ditangkap pada Selasa, 19 November pukul 15.50 di Padang Buli-Buli, Aur Kuning, Kec. Pasaman, Kab. Pasaman Barat.

Selanjutnya, tersangka DYT, yang merupakan bagian dari kelompok NII Faksi MYT dan menjabat sebagai Kepala Staf KPWB 3 (Komando Perang Wilayah Besar 3) Sumatera Raya, juga pernah ikut dalam kegiatan Idad pelatihan askar di Sumatera Barat.

DYT, yang juga dikenal dengan nama MD, ditangkap di Desa Triyoso RT/RW.004/003 Kec. Belitang Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Prov. Sumatera Selatan pada Selasa, 19 November 2024, sekitar pukul 05.02 WIB.

Tersangka ketujuh, MA, yang juga berasal dari kelompok NII Faksi MYT dan menjabat sebagai Panglima KPWB 3 (Komando Perang Wilayah Besar 3) Sumatera Raya, juga ikut dalam kegiatan Idad pelatihan askar di Sumatera Barat. MA diringkus di Desa Sido Rahayu Kec. Belitang Kab. Ogan Komering Ulu Timur Prov. Sumatera Selatan pada Selasa, 19 November 2024, sekitar pukul 06.45 WIB.

Tersangka terakhir, SY, merupakan Imam NII faksi MYT dan Ketua Komando Perang Seluruh Indonesia (KPSI). SY pernah mengikuti kegiatan pelatihan persiapan Askar/Militer dan Milad Proklamasi NII di Sumatera Barat serta aktif melakukan kajian dan pembinaan terhadap Jamaah NII di Jawa dan Sumatera.

"SY juga terlibat dalam perencanaan pembelian senjata untuk memperkuat organisasi NII dalam rangka mempersiapkan Jihad Qital (perang fisik)," terang Aswin.

SY ditangkap pada Selasa, 19 November 2024, pukul 20.20 WIB di Kel. Ciisurupan-Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat. Semua delapan tersangka kini telah ditahan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Densus 88.

Dalam pengungkapan kali ini, penyidik berhasil menyita 29 buku dan bundelan kertas, termasuk sebuah badik. Beberapa buku yang disita, antara lain, berjudul Daulah Islamiyah dan Agenda Materi Tarbiyah, serta tiga bundel kertas dengan judul Ma'Rifatu Syahadatain.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: