KPU Dinilai Tidak Sentuh Sisi Substansial Gaet Partisipasi Pemilih
BeritaNasional.com - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Rendy Umboh menilai KPU dan Bawaslu juga bertanggungjawab atas rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada 2024. Karena sosialisasi yang kurang dari KPU dan Bawaslu.
"Jangan-jangan sosialisasi yang dilakukan hanyalah sebatas formalitas saja," kata Rendy kepada wartawan, dikutip Minggu (1/12/2024).
Menurutnya perlu ada evaluasi menyeluruh dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan penyelenggara pemilu. Karena ada penyerapan anggaran dalam kegiatan tersebut.
Rendy bahkan menduga penyerapan anggaran tidak menyentuh sisi-sisi substansial, yakni tujuan dan maksud sosialisasi untuk menggaet pemilih datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Jangan-jangan, banyak juga giat sosialisasi yang diselewengkan atau tidak dilaksanakan dengan benar," cetusnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda menduga rendahnya partisipasi pemilih saat Pilkada 2024 disebabkan oleh dekatnya jadwal dengan Pilpres dan Pileg 2024 lalu.
Pilpres dan pileg yang dilaksanakan pada Februari 2024 atau tahun yang sama dengan pilkada, dinilai memberi pengaruh terhadap partisipasi publik dalam pemilihan. Oleh karena itu Komisi II DPR akan mengkaji kembali keserentakan pemilu.
"Kami sedang mencermati apakah dengan keserentakan pemilihan yang kita lakukan justru menimbulkan anomali terhadap partisipasi masyarakat atau misalnya dekatnya jadwal pileg, pilpres dengan pilkada itu juga membuat dorongan partisipasi pemilih menjadi rendah," ujar Rifqi melalui keterangannya, Minggu (1/12/2024).
5 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 16 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu