3 Desember Ada Peringatan Hari Apa Saja? Simak di Sini

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 03 Desember 2024 | 14:33 WIB
Ilustrasi kalender bulan Desember. (Foto/freepik).
Ilustrasi kalender bulan Desember. (Foto/freepik).

BeritaNasional.com - Tanggal 3 Desember memperingati apa saja? Menarik untuk diketahui bersama bahwa ada beberapa peringatan penting yang diakui baik secara nasional maupun internasional. 

Yuk, simak selengkapnya daftar peringatan hari penting yang dihimpun oleh Beritanasional.com.  

Berikut adalah beberapa peringatan yang diperingati pada tanggal tersebut:

1. Hari Bakti Pekerjaan Umum

Di Indonesia, tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Bakti Pekerjaan Umum setiap tahunnya. Peringatan ini menjadi momen penting untuk mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi di Bandung, yang melibatkan perjuangan pemuda dalam mempertahankan aset bangsa.

Setelah Kemerdekaan Indonesia, pemerintah berupaya mengambil alih aset-aset penting di berbagai daerah, termasuk Gedung Sate di Bandung. Saat itu, Gedung Sate dikenal sebagai Gedung Departement Van Verkeer En Waterstaat. Pada tanggal 2 September 1945, pemerintah menetapkan Gedung Sate sebagai kantor pusat Departemen Pekerjaan Umum dalam kabinet pertama Republik Indonesia.

Namun, pihak Sekutu dan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) tidak menerima langkah ini dan berusaha merebut kembali aset tersebut. Pada awal November 1945, pasukan Sekutu yang didukung oleh NICA dan tentara bayaran Gurkha dari Nepal mulai mengepung Gedung Sate. Ketegangan memuncak ketika pasukan ini melakukan penyerangan pada 3 Desember 1945.

2. Hari Penyandang Disabilitas Internasional

Hari Penyandang Disabilitas Internasional (International Day of Persons with Disabilities/IDPD) diperingati setiap tanggal 3 Desember di seluruh dunia. Hari penting ini dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mempromosikan hak-hak, kesejahteraan, dan kesetaraan penyandang disabilitas di semua aspek kehidupan, sekaligus meningkatkan kesadaran global terhadap berbagai tantangan yang mereka hadapi.

PBB menyoroti bahwa penyandang disabilitas masih kerap mengalami diskriminasi, stigma, dan pengucilan dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan mereka menghadapi ketidakadilan dalam mengakses berbagai layanan penting, termasuk layanan kesehatan. Padahal, layanan kesehatan merupakan hak asasi yang seharusnya dinikmati oleh semua individu tanpa terkecuali.

Selain sulit mengakses layanan kesehatan, penyandang disabilitas juga kerap dihadapkan pada hambatan untuk berpartisipasi dalam peran kepemimpinan, khususnya di sektor kesehatan. Diskriminasi yang melekat sering kali menghalangi mereka untuk berkontribusi secara setara. Hal ini sangat ironis mengingat penyandang disabilitas mencakup 16% dari populasi global.

Sebagai upaya mendukung kesetaraan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bergabung dengan PBB untuk menyoroti pentingnya menjamin hak-hak penyandang disabilitas. WHO secara aktif mendorong penghapusan hambatan yang menghalangi mereka sehingga dapat berpartisipasi penuh dan efektif di segala bidang kehidupan.

3. Let's Hug Day di Amerika Serikat

Berpelukan sering kali menjadi bentuk ekspresi kasih sayang dan kebahagiaan, baik bersama keluarga maupun teman. Pelukan juga digunakan untuk memberikan rasa nyaman kepada seseorang yang sedang sedih atau sebagai simbol rekonsiliasi setelah pertengkaran.

Pelukan tidak hanya berfungsi sebagai tindakan emosional tetapi juga memiliki manfaat ilmiah. Penelitian menunjukkan bahwa berpelukan dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Saat berpelukan, tubuh melepaskan hormon "kebahagiaan" yang disebut oksitosin. Pada saat yang sama, hormon stres seperti kortisol menurun. Efek ini membantu menstabilkan tekanan darah, menenangkan detak jantung, dan mengurangi gejala depresi, kecemasan, serta frustrasi.

Manfaat pelukan tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa, tetapi juga sangat penting bagi bayi. Kurangnya pelukan rutin dari orang tua dapat melemahkan ikatan emosional antara bayi dan orang tua. Oleh karena itu, pelukan teratur diperlukan untuk mempererat hubungan emosional dan memberikan rasa aman pada bayi.

Nailil Hikmah / Magangsinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: